Redaksibengkulu.co.id – Menko PMK Pratikno menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan layanan pendidikan dan kesehatan berkualitas serta terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam wawancara eksklusif dengan redaksibengkulu.co.id di Jakarta, Selasa (19/11/2024). Arahan Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet pertama menjadi landasan utama dalam menjalankan program ini.
Related Post
"Ini tugas besar yang tidak mudah, tetapi harus kami jalankan dengan sebaik-baiknya," tegas Pratikno. Presiden Prabowo menekankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama untuk mewujudkan Indonesia Maju, dengan fokus pada terciptanya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berbudi pekerti luhur.
Berbagai program unggulan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, penanggulangan TBC, pembangunan rumah sakit yang merata, renovasi dan pembangunan sekolah, serta pengembangan sekolah unggulan, menjadi fokus utama. Penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pembelajaran juga menjadi prioritas. Presiden Prabowo secara khusus menekankan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran dan menjadikan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau sebagai bentuk demokrasi yang paling dirasakan rakyat.
Pratikno menjelaskan, koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikbud) tengah dilakukan untuk renovasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran. Pembangunan sekolah unggulan juga didorong untuk menciptakan lulusan berkualitas yang mampu bersaing di tingkat internasional. Di sektor kesehatan, penanggulangan stunting dan TBC menjadi fokus utama, dengan target pengurangan kasus TBC lebih dari 50 persen.
Terkait sekolah unggulan dengan sistem akselerasi, Pratikno menjelaskan bahwa skema tersebut masih dalam tahap perancangan bersama Kemendikbud. Namun, fokus utama tetap pada terciptanya lulusan yang mampu menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia, menurut Pratikno, membutuhkan talenta unggul yang tidak hanya mampu bekerja di korporasi internasional, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global. Generasi muda diharapkan mampu menjadi produsen teknologi, bukan hanya pengguna.
Tinggalkan komentar