
RedAksiBengkulu.co.id, BENGKULU – Musyawarah Wilayah (Muswil) III Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) III Wilayah Bengkulu digelar di Desa Cawang Lama, Kabupaten Rejang Lebong, 12 hingga 14 Desember 2017 mengusung isu ‘Memulihkan Hak Konstitusi Masyarakat Adat Bengkulu menuju Provinsi Bengkulu yang mandiri dan Bermartabat’.
“Muswil akan dihadiri Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi, utusan Kantor Staf Presiden (KPS) Bidang Reforma Agraria, Usep Setiawan, Sekjen AMAN, Ruka Simbolingi dan puluhan Komunitas Adat di Provinsi Bengkulu,” ungkap Ketua Pelaksana, Khairul Mukmin, Selasa (12/12/2017).
Ada banyak agenda yang akan dilangsungkan dalam rangkaian Muswil. Diantaranya, seminar memperkuat partisipasi politik masyarakat adat dalam sistem demokrasi Indonesia, diskusi penanganan konflik agraria, seminar agraria, pelatihan organisasi dan pemilihan Ketua Pengurus Wilayah AMAN Bengkulu periode 2017-2020.
Selain itu, rangkaian Muswil juga akan dilakukan pelatihan-pelatihan penguatan kapasitas sumber daya manusia komunitas adat, pelatihan hukum kritis. Muswil juga akan dimeriahkan dengan penampilan Festival Budaya dalam bentuk kreasi seni, musik yang mengusung konsep adat masing-masing komunitas adat di Bengkulu.
“Suku Enggano akan menampilkan Tari Perang, Tari Semut. Ada juga Festival Berejung, tari dari suku Rejang, Serawai dan Lembak. Kami mempersilakan masyarakat umum untuk hadir dalam acara rakyat ini”, kata Khairul Mukmin.
Acara Muswil III ini akan resmi dibuka pada Rabu 13 Desember 2017 direncanakan dibuka Bupati Hijazi. Sejauh ini, Khairul melanjutkan, AMAN Daerah Rejang Lebong saat ini bersama dengan Pemda Rejang Lebong sedang melakukan inisiatif Raperda Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat Kabupaten Rejang Lebong.
“Raperda ini funsgsinya besar dalam melindungi dan mengakui keberadaan masyarakat adat yang ada di Kabupaten Rejang Lebong”, demikian Khairul.(RILIS)