RedAksiBengkulu.co.id, REJANG LEBONG – Belasan hektar areal persawahan di Desa Seguring Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, terancam kekeringan. Penyebabnya adalah sumber air yang selama ini mengaliri persawahan milik warga terancam tidak berfungsi. Pasalnya sumber air di desa itu akan digunakan untuk pembangunan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
Warga setempat yang juga pemilik sawah, Bahrum, mengatakan, lahan persawahannya terancam kering. Di sisi lain, ia pun mengaku tidak merasa keberatan jika memang sumber air di desanya itu akan dibangun Pamsimas. Hanya saja ia berharap pemerintah bisa mencari sumber air alternatif lain untuk pengairan sawah.
“Kami tidak mempermasalahkan pembangunan pamsimas. Tapi kami minta supaya pemerintah mencari sumber air lain. Karena sumber air ini sangat kecil. Ketika kemarau pasti berkurang debitnya”, kata Bahrum kepada RedAksiBengkulu.co.id, Kamis (6/9/2018).
Di sekitar aliran sungai itu, tambahnya, terdapat 15 hektar sawah warga yang selama ini mengandalkan air Sungai Tik untuk pengairan sawah. Beberapa warga yang terancam terdampak sudah mengajukan nota keberatan ke pemerintah desa. Tapi sampai kini belum ditanggapi dan belum ada solusi yang dilakukan pemerintah desa.
“Ada sebelas warga yang terancam tidak bisa bertani lagi jika sungai tersebut digunakan untuk pamsimas karena kekeringan”, demikian Bahrum.
Laporan : Muhamad Antoni