RedAksiBengkulu.co.id, BENGKULU UTARA – Pasca pertemuan perwakilan Mahasiswa Universitas Ratu Samban (Unras) dengan pihak YRSA di ruang Sekda Bengkulu Utara, Haryadi, pada Senin (26/2/2018) lalu, kali ini mahasiswa tersebut mengajak pertemuan kembali. Namun pertemuan kali ini difasilitasi oleh mahasiswa itu sendiri.
Pertemuan itu nantinya bukan hanya duduk bersama dengan Yayasan Ratu Samban Argamakmur (YRSA) serta Rektor Unras versi YRSA Dr Sugeng Suharto M.Si, namun mahasiswa itu juga sekaligus ingin mengajak pihak Yayasan Ratu Samban Bengkulu Utara (YRSBU) dan Rektor Unras versi YRSBU, Dr Ir HM Imron Rosyadi MM M.Si. Termasuk mengajak pihak Pemkab Bengkulu Utara (BU).
Berita Terkait :
Sugeng Bilang Sudah Dibayarkan, Tapi Dekan dan Dosen Bantah Ada Pembayaran Gaji
Ini Hasil Mediasi YRSA dengan Mahasiswa Unras Yang Belum Menerima Beasiswa
Mahasiswa Unras Argamakmur Yang Terancam di DO Akan Ngadu ke Gubernur Bengkulu
Orang Tua/Wali Mahasiswa Dikumpulkan dan Dideadline 2 Pekan Untuk Lunasi Tunggakan
Pertemuan yang akan digelar para mahasiswa yang belum menerima beasiswa dari Pemkab BU dan nyaris di Drop Out (DO) dari Unras itu ingin mengetahui persis kronologi sebenarnya yang terjadi secara fair. Juga ingin mencari solusi agar nasib mereka di Unras tetap aman alias tidak di DO. Mengingat pihak Rektorat Unras sudah men-deadline selama 14 hari ke depan sejak pertemuan rektorat dengan orangtua/wali mahasiswa.
Namun rencana pertemuan itu terlebih dulu mereka koordinasikan dengan Pemkab BU, Selasa (6/3/2018). Alhasil mereka pun disambut baik oleh Kabag Umum dan Perlengkapan, Kardo Manurung dan Kabag Hukum Setdakab BU, Andi Daniel. Koordinator mahasiswa Yoki Ramadhan mengungkapkan, keputusan ia dan rekan-rekan untuk kembali mendatangi Pemkab karena pertemuan sebelumnya belum ada solusi. Yoki didampingi rekan-rekannya itu berharap agar permasalahan ini segera klir dan ada solusi yang dihasilkan dari para pemangku kebijakan.
“Kalau tidak ada halangan, pertemuan nantinya akan dilaksanakan pada Senin (12/3/2018) mendatang. Pertemuan akan digelar di Aula Unras”, kata Yoki.
Yoki menambahkan, sejauh ini yang ia dan rekan-rekannya ketahui, bahwa Unras hanya dinaungi oleh satu yayasan, yakni YRSBU. Karena sesuai dengan surat dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikti) Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirjen KIPTPT) yang mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dengan Nomor 3284/C.CS/KL/2017 dengan perihal Penegasan Badan Penyelenggara Universitas Ratu Samban (Unras), tertanggal 3 Oktober 2017. Serta Akta Notaris Nomor 20 Tahun 2013 yang diterbitkan oleh Notaris Arnaidi, SH dan disahkan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkumham) Nomor AHU. 358.AH.01.04.2014.
“Terkait polemik antara YRSA dan YRSBU yang saling mengklaim sebagai penyelenggara Unras yang sah, itu bukan urusan kami. Jangan korbankan kami yang sedang kuliah ini”, tegas Yoki.
Di sisi lain, Kabag Umum Setdakab BU, Kardo Manurung yang menyambut kedatangan mahasiswa, mengapresiasi penuh keinginan mahasiswa Unras kali ini. Kardo mengatakan, pihaknya hanya menyalurkan atau memfasilitasi mahasiswa dengan pihak yayasan. Soal agenda pertemuan, akan kami penuhi dan tepati untuk kehadirannya.
“Mudah-mudahan kalau pak bupati maupun pak sekda tidak ada halangan, dipastikan akan hadir”, demikian singkat Kardo.
Laporan : Firdaus