
RedAksiBengkulu.co.id, REJANG LEBONG – Di 2018 ini, tercatat sudah dua kali kecelakaan terjadi di jalan lintas Curup – Lubuklinggau tepatnya di tikungan Desa Suban Ayam Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Tikungan tersebut sering disebut-sebut warga Tikungan Tiga Beradik, tempat di mana sering terjadi kecelakaan maut.
Pertama, kecelakaan itu dialami truk gandeng yang mengangkut pipa pengeboran milik PT PGE Hulu Lais pada 10 Juli 2018 lalu. Truk yang melintas dari arah Lubuklinggau menuju Curup itu terbalik di tikungan tersebut lewat tengah malam atau dinihari. Meski tidak ada korban jiwa, namun kecelakaan itu menyebabkan kerusakan bangunan rumah warga setempat.
Kejadian kedua terjadi pada 1 Agustus lalu. Dua pemuda dari Desa Suban Ayam dan Desa Air Putih Kali Bandung Kecamatan Selupu Rejang pada Rabu (1/8/2018) malam itu, menyebabkan kedua warga yang mengendarai motor tersebut, meninggal dunia. Hanya saja pada kasus ini belum diketahui secara pasti kronologi kecelakaannya, mengingat tidak ada saksi mata ketika kejadian.
Sedang dari kabar yang beredar, kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan tabrak lari. Namun dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan, polisi belum menyimpulkan apakah kecelakaan tunggal atau tabrak lari karena masih dalam penyelidikan.
Dari kecelakaan itu, diakui warga setempat, Yudi Hardiansyah, salah satu penyebab kecelakaan karena gelapnya kondisi jalan di tikungan. Pasalnya, sejak setahun belakangan ini Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di titik jalan itu, padam. Sehingga ketika malam, jelas saja kondisi di jalan itu gelap. Ditambah lagi pemicunya jalan itu licin ketika gerimis atau hujan.
“Apalagi posisi lampu jalan yang mati itu tepat berada di tikungan tajam”, kata Yudi.
Kekhawatiran warga setempat sangat wajar sejak lampu jalan padam. Karena jalan tersebut merupakan Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau. Tentunya jalan lintas provinsi itu tidak pernah sepi dari kendaraan alias selalu dilintasi selama 24 jam termasuk kendaraan besar seperti bus, truk dan tronton.
“Jarak pandang ketika di tikungan itu kalau dari arah Lubuklinggau ke Curup, gelap. Posisi jalan pun turunan. Maka dari itu pengendara harus berhati-hati. Begitu juga dari arah sebaliknya yang posisi jalan menanjak,” terang Yudi yang juga berprofesi sopir.
Sementara itu, Kepala Dusun V Desa Suban Ayam Miswandi berharap kepada instansi terkait agar memperbaiki lampu jalan yang padam.
“Kalau jalan terang, setidaknya mengurangi rasa kekhawatiran warga dan meminimalisir kecelakaan bagi pengendara”, singkat Miswandi.
Laporan : Muhamad Antoni