Eceng Gondok Di Ujan Mas Kepahiang ‘Peluang Emas’, Tapi Sayang …..

Laporan : Hendra Afriyanto

Bangunan milik Gapoktan Sumber Sari di Desa BumiSari Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahing. yang merupakan Binaan CSR PLTA Musi Dalkit Bengkulu. (Foto : Hendra Afriyanto/RedAksiBengkulu)

RedAksiBengkulu.co.id, KEPAHIANG – Di dekat Desa Suro Bali Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tepatnya di pesisir Sungai Musi di atas lahan milik PT PLN (Persero) Pengendali Pembangkit (Dalkit) Bengkulu, terdapat sebuah bangunan pengolaan pupuk kompos berbahan baku Eceng Gondok yang terbengkalai.

Pantauan RedAksiBengkulu.co.id, bangunan non permanen itu ada mesin genset, penggilingan Eceng Gondok dan alat pengelolaan lainnya. Sayang, bangunan berukuran 5 x 8 meter beserta alat-alat operasional itu tidak beroperasi lagi sejak 2015. Padahal bangunan itu baru dibangun tahun 2012 dan sempat beroperasi aktif selama 1 tahun. Memasuki tahun 2014, mulai tak aktif meski sesekali sempat beroperasi.

Dituturkan warga setempat, Komang Wedane, bangunan tersebut merupakan bangunan milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Sari yang bertempat di Desa BumiSari Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahing. Dari papan merk yang tertera, Mitra Binaan CSR (Corporate Social Responsibility) PLN – PLTA Musi. Maksudnya, bangunan itu merupakan bantuan dari PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Sektor Pengendali Pembangkit (Dalkit) Bengkulu.

“Itu punya (gabungan) kelompok tani. Soal kenapatidak beroperasi lagi saya tidak tahu. Mungkin kurang pemasaran pupuk komposnya”, kata Komang Wedane.

Di sisi lain, Wakil Bupati Kepahiang Netty Herawati pernah mengajak masyarakat dari desa-desa di sepanjang kawasan Sungai Musi untuk memanfaatkan Sumber Dalam Alam (SDA) yang ada di masing-masing desa. Dalam hal ini terfokus pada pemanfaatan Eceng Gondok menjadi sebuah produk berdaya guna.

Bisa dalam bentuk kerajinan tangan (souvenir), perabot rumah tangga atau dalam bentuk lainnya. Sehingga Eceng Gondok yang notabene dianggap sebagai limbah, setelah dikaryakan akan memiliki nilai jual dan bermanfaat.

 

Berita Terkait : Diskusi Di ‘Desa Republik’, Wabup Kepahiang Ajak Warga Manfaatkan Peluang

 

Disinggung terkait aset yang terbengkalai tersebut, Netty Herawati menjelaskan, jika ia akan mengajak dinas terkait, PLTA Ujan Mas dan para kepala desa yakni Desa Suro Bali, Air Hitam dan Tanjung Alam. Nantinya Netty akan menindaklanjuti bahasan tentang Eceng Gondok yang pernah disampaikannya kepada warga. Ditambah lagi terkait dengan aset yang sudah ada namun tidak beroperasi.

“Sebenarnya, dengan adanya aset yang sudah ada, itu artinya peluang bagi kita untuk manfaatkan Eceng Gondok sudah sangat terbuka. Sayang kan ada sarana tapi tidak dimanfaatkan. Apalagi bahan baku Eceng Gondoknya juga melimpah. Nanti akan dibahas lebih dalam dengan dipertemukan semua pihak terkait dalam satu meja”, demikian Netty.

 

 

Baca Juga :

Mau Tahu Penyebab Kerajinan Eceng Gondok di Kepahiang Menghilang? Berikut Pengakuan Pengrajin

Disinggung Soal Eceng Gondok Di Perairan Sungai Musi, Ini Jawaban PLTA Musi Ujan Mas ….

Facebooktwittermail

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Positive SSL