Pembuatan Kartu Kuning Terkait ‘Map Tidak Perlu Ditulis Nama’, Ini Penjelasan Disnakertrans Rejang Lebong
Laporan : Rahmadi Fitrianto
RedAksiBengkulu.co.id, REJANG LEBONG – Menyikapi persoalan pengumuman terkait map yang ‘tidak perlu ditulis nama’ pada pembuatan Kartu Kuning (Form AK/I) bagi pencari kerja (pencaker) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rejang Lebong, Nihardi, Kepala Bidang Pembinaan Penempatan dan Pelatihan Produktivitas (Binapenta dan Lattas) mengungkapkan, pihaknya sudah mewanti-wanti agar bekerja dengan baik dan berhati-hati.
“Dari awal kegiatan ini berlangsung, seluruh pegawai dan staf kami sudah saya instruksikan untuk tidak memungut uang sepeserpun dari warga (pencaker) atau mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan”, tegas Nihardi didampingi B. Junari Panjaitan, Kasi Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans Rejang Lebong, Sabtu (18/3/2017).
Sementara itu, Junari Panjaitan mengungkapkan, terkait persoalan map yang ‘tidak perlu ditulis nama’, ia bukan tanpa dasar. Setidaknya, lanjutnya, tujuannya supaya map-map tersebut tidak terbuang sia-sia dan bisa dimanfaatkan kembali untuk kepentingan bersama.
“Memang saya yang menggagaskan hal tersebut. Tapi dalam hal ini bukan untuk dijadikan penghasilan tambahan. Map yang sudah ada tulisan nama pencari kerja akan dibakar. Sedang map yang masih polos, tetap akan dimanfaatkan, tapi bukan untuk dijual. Saya cuma menyayangkan saja kalau map-map tersebut harus dibakar, mending dimanfaatkan kembali”, aku Junari kepada RedAksiBengkulu.co.id
Di sisi lain, Junari juga menjelaskan kekecewaannya terhadap sikap dan perilaku para pencari kerja yang membuat Kartu Kuning. Itu lantaran sikap dan perilaku tidak etis terhadap panitia. Bahkan sikap pencaker yang tidak menjaga ketertiban sehingga mengakibatkan fasilitas kantor Disnakertrans Rejang Lebong rusak.
“Kami juga dirugikan. Itu buktinya 1 unit meja dan 1 unit bangku panjang di pelataran kantor kami itu ambruk karena ulah mereka (pembuat Kartu Kuning) yang berdesak-desakan. Bahkan ada yang menaiki meja sampai meja itu rusak berantakan”, keluh Junari sembari menunjukan meja kursi yang rusak.


