Sikapi Fasilitas Kesehatan Suhardi, Berikut Pernyataan Kades dan Dinkes Rejang Lebong

Laporan : Aji Asmuni

Suhardi, buruh tani yang mengalami kebutaan (kanan) didampingi anak sulungnya, Rudi. (Foto : Aji Asmuni/RedAksiBengkulu)

RedAksiBengkulu.co.id, REJANG LEBONG – Terkait tunggakan BPJS Kesehatan mandiri, Suhardi, warga Dusun 6 Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yang mengalami kebutaan sejak 45 hari lalu, kepala desa setempat, Yadi Sutanto membenarkannya. Namun Yadi membantah jika ia tidak mensosialisasikan terkait apa dan bagaimana pemanfaatan BPJS Kesehatan tersebut kepada warganya.

Dituturkan Yadi, pada waktu pendistribusian kartu jaminan kesehatan kepada warga desanya, situasi desa saat itu sedang dalam masa transisi selesai masa jabatannya sebagai kades.

“Seingat saya, kartu BPJS Kesehatan itu dibagikan tahun 2015. Ketika itu saya sudah habis masa jabatan dan sedang dalam masa pencalonan kades lagi”, kata Yadi, ditemui di rumahnya, Kamis (20/7/2017).

Logikanya, sambung Yadi, jika memang saat itu ia sedang menjabat kades, ia meyakini sudah disosialisasikannya terlebih dahulu kepada warga apa kegunaan dan manfaat Kartu BPJS Kesehatan itu. Termasuk prosedur pembayarannya iurannya seperti apa.

“Kalau memang saya waktu itu posisi saya masih kades, pasti saya sosialisasikan dulu sama warga saya. Jadi, wajar saja kalau memang masih ada warga yang bingung dengan Kartu BPJS Kesehatan itu, termasuk soal tunggakan”, demikian Yadi.

 

Berita Terkait :

Buruh Tani di Kaki Bukit Kaba Ini Alami Kebutaan Dan Tak Bisa Nikmati Fasilitas BPJS

 

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong, Syamsir mengatakan, terkait rekomendasi BPJS Kesehatan atas nama pasien Suhardi, sudah diatasi pihaknya.

“Berkasnya sudah masuk dan persoalan itu sudah diatasi. Jadi ada 2 langkah solusinya, apakah pasien (Suhardi) ingin berobat melalui Jamkesda atau operasi Katarak Mata gratis. Nanti kita lihat situasi dan kondisinya, mana yang terbaik”, kata Syamsir.

Syamsir juga menjelaskan, Suhardi juga akan didaftarkan pada operasi Katarak gratis. Hanya saja, operasi Mata Katarak gratis yang semula diagendakan pada Mei mendatang diundur hingga Juli 2017 kelak.

“Alasan diundur, banyaknya agenda daerah pada Mei nanti dan khawatir tidak terlaksana operasi mata Katarak, makanya diundur”, demikian Syamsir.

Facebooktwittermail

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Positive SSL