Bawa Proposal Polda Bengkulu, Dua Wanita Ini Malah Dipolisikan
Laporan : Firdaus
RedAksiBengkulu.co.id, BENGKULU UTARA – Dua wanita yakni El (36) dan Su (38), terpaksa berurusan dengan polisi. Keduanya dibekuk anggota Polres Bengkulu Utara setelah sebelumnya diduga telah menipu sejumlah pejabat Pemkab Bengkulu Utara. Modusnya, meminta sumbangan dengan menunjukkan proposal pembuatan spanduk untuk kegiatan di Polda Bengkulu.
Adapun pejabat Bengkulu Utara yang jadi korban penipuannya adalah, Kepala BPMPD Bengkulu Utara dengan uang yang sudah dikeluarkannya Rp 8,5 juta. Direktur PDAM Tirta Ratu Samban sebesar Rp 840 ribu. RSUD Argamakmur juga sudah mengeluarkan Rp 2,5 juta.
Kemudian aksi mereka juga dilakukan di Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Bengkulu Utara dengan jumlah uang yang diperolehnya mencapai puluhan juta rupiah. Sialnya, aksi wanita-wanita itu berakhir di sana, Jum’at (24/3/2017) siang.
Digelandangnya kedua wanita ini lantaran kecurigaan salah seorang korban melihat kedua wanita itu tidak menunjukkan dari intitusi kepolisian. Meski proposal yang ditampakkan pada korban itu terkesan asli karena adanya cap/stempel dari Kasubdit Kerma Direktorat Binmas Polda Bengkulu, namun palsu . Selain itu ada juga bukti identitas mereka yang dikeluarkan di Polda Bengkulu.
“Barang bukti yang diamankan yaitu, tas. Dan di tas itu berisi uang hasil dari aksinya yang jumlahnya mencpai puluhan juta rupiah. Berkas proposal, stempel, KTA (Kartu Tanda Anggota) dan Honda Beat BD 4991 CK sebagai kendaraan operasional,” kata Wakapolres Bengkulu Utara, Kompol Eko Sisbiantoro.
Ditambahkannya, kedua wanita itu disinyalir bukan dari Bengkulu Utara. Hingga pemeriksaan dari keduanya, belum diketahui pula asal usul mereka. Pasalnya salah seorang dari keduanya langsung dibawa ke Kota Bengkulu untuk mengejar pelaku lainnya.
“Aksi kedua wanita ini juga pernah dilancarkan di Bengkulu Selatan. Karena mengatasnamakan Polda Bengkulu, sehingga para korbannya tidak begitu menaruh curiga”, sambung Eko.
Disinyalir mereka ini sudah melancarkan aksinya di banyak daerah. Operasi yang dilakukan kedua wanita ini diduga juga seperti ada yang mem-back up-nya, sehingga terkesan cukup terorganisir.


