Dari Kardus Bekas, Guru SD Ini Menerima Penghargaan Tingkat Nasional

0
853
Rajab Effendi dengan karyanya Brankas Dubes. (Foto : ist)
Rajab Effendi bersama pemenang lainnya. (Foto : ist)

RedAksiBengkulu.co.id, BENGKULU – Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Rabbi Radhiyya Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Rajab Effendi menerima penghargaan tingkat nasional. Penghargaan tersebut adalah Juara II Lomba Karya Inovasi Pembelajaran (Inobel) Guru SD dan SMP 2017 tingkat Nasional dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) yang digelar pada 4-8 September lalu yang diselenggarakan di Hotel Mercure Bali Harvestland Kuta, Bali.

Rajab Effendi meraih penghargaan Inobel itu setelah ia menciptakan karya inovasi belajar dari barang bekas yakni kardus bekas, yang ‘disulap’ nya menjadi Brankas Dubes. Brankas Dubes sendiri merupakan inovasi alat hitung Matematika.

Brankas Dubes diciptakan Rajab Effendi bermula ketika ia sendiri mengalami kesulitan mengajar Matematika. Oleh Rajab ia mencoba mengelola diagram perkalian dan tampa sengaja ia mengotak-atik angka yang kemudian beliau temukan strategi hitung cepat. Setelah menemukan strategi itu beliau membuatnya dalam bentuk media yang terpikir olehnya adalah sebuah kubus. Dan kubus itu dibuatnya dengan kardus bekas.

“Dinamakan Brankas Dubes karena istilah brankas itu menurut saya kotak (penyimpanan) penting. Sedangkan Dubes adalah Duta Besar”, papar guru yang mengajar sejak 2007 lalu di bawah naungan Yayasan Al-Islah ini.

Rajab menceritakan, untuk mengikuti kegiatan tingkat nasional itu pun tak semudah dibayangkannya. Sekalipun ia mengaku awalnya iseng, namun dalam implementasi prosedur pendaftaran ia mengalami kesulitan, mengingat mekanisme pendaftarannya melalui online dan pesertanya pun ribuan.

“Pendaftarannya melalui Kesralindung Dikdas. Dalam proses pengiriman, cukup sulit karena banyak sekali syaratnya. Proses penilaiannya pun dilakukan 3 tahap”, kenang Rajab.

Dari 1.500 peserta, Rajab pun lolos masuk 320 besar. Lolos di Tahap II, lanjutnya, ia diundang ke Hotel Allium, Batam. Barulah ketika Rajab masuk Tahap III alias lolos di 34 besar ia pun kembali diundang ke Hotel Mercure Bali Harvestland Kuta, Bali.

“Ketika di Bali, saya tidak menyangka ternyata karya saya meraih juara II. Karena saya merasa saingannya berat-berat”, terang guru non PNS yang lahir 1986 silam.

Sementara itu, dilansir Kompas.com peserta lomba ini terdiri atas 102 guru SD dan 100 guru SMP yang telah lolos seleksi tahap III. Tujuan lomba yakni meningkatkan motivasi, dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme guru.

Para guru dituntut berinovasi untuk memecahkan masalah proses pembelajaran. Dengan demikian guru mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Para pemenang perlombaan Inobel Tahun 2017 mendapatkan hadiah berupa laptop dan uang tunai. Juara 1 mendapatkan Rp 10 juta, Juara 2 mendapatkan Rp 7,5 juta, Juara 3 mendapatkan Rp 5 juta.

Para finalis lainnya mendapatkan uang Rp 3 juta. Selain itu, peringkat 10 besar memperoleh laptop, dan seluruh finalis juga mendapatkan piagam penghargaan dari Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berikut guru SD yang menjuarai lomba setiap kategori adalah :

SD MIPA :

  1. Hendrik Hermawan, M.Pd —— SD Negeri 1 Karangasem, Kabupaten Grobogan, Jateng
  2. Rajab Effendi, S.Pd.I., S.Pd —— SDIT Rabbi Radhiyya Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu
  3. Pudin, M.Pd SD Negeri Cibiuk Kaler III —— Kabupaten Garut, Jabar

SD IPSPB :

  1. Budi Prihartini, S.Pd. SD —— SDN 4 Bucu, Kabupaten Jepara, Jabar
  2. Imam Turmudi, S.Pd.SD —— SDN 1 Masaran, Kabupaten Trenggalek, Jatim
  3. Nanang Heryanto, S.Pd.I, M.Pd —— SD Negeri 2 Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jabar

SD SORAM :

  1. Fajar Tri Laksono, M.Pd —— SD Pembangunan Jaya 2, Kabupaten Sidoarjo, Jatim
  2. Kiki Ratnaning Arimbi, S.Pd —— SDN Banyuarang 1, Kabupaten Jombang, Jatim
  3. Agung Vendi Setyawan, S.Pd. SD —— SD Negeri Tamanan 2 Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta

 

 

 

 

Laporan : Hendra Afriyanto
Editor : Aji Asmuni

Comments

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.