RedAksiBengkulu.co.id, KEPAHIANG – Di Desa Suro Muncar Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, ditemukan fosil hewan purba yang diduga peninggalan Zaman Mesolitikum atau Zaman Batu Madya atau lebih kurang 10.000 tahun lalu. Fosil itu kini sedang diteliti oleh tim dari Balai Arkeologi Palembang yang diketuai Kristantina Indriastuti dengan didampingi Penggiat Budaya Kepahiang, Watini dan tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepahiang.
Watini mengungkapkan, dari penelitian tim, fosil yang ditemukan di salah satu sawah warga setempat itu diduga fosil Gajah, lebih tepatnya pada bagian geraham gajah. Penelitian di Ujan Mas ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Tim Arkeolog di Kabupaten Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Selain fosil geraham gajah ada juga Tempayan Kubur”, kata Watini.
Baca Juga : Tempayan Kubur Diduga Berasal dari Situs Benteng Koto Aur Tebat Monok Kepahiang
“Areal penggalian ini dulunya diduga sebagai areal pemukiman manusia purba. Karena ketika tim melakukan penggalian, banyak ditemukan pecahan keramik dari berbagai dinasti”, sambungnya.
Untuk diketahui, pada 18 Januari lalu, petani Desa Suro Muncar, Ramli, menemukan beberapa benda kuno berupa Tempayan Kubur, pecahan keramik dan benda lain dari batu. Tempayan kubur itu mirip dengan Tempayan Kubur yang sebelumnya pernah ditemukan di areal tambang milik Arbi di Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang. Benda-benda itu ditemukan Ramli sekitar 100 meter dari pinggir Sungai Musi dekat sawahnya. (Baca : Gali Pasir, Pekerja Tambang Milik Mantan Cawabup Kepahiang Ini Temukan Benda Peninggalan Pra Sejarah)
Laporan : Hendra Afriyanto