Sign in
  • BERANDA
  • DAERAH
    • KOTA BENGKULU
    • LEBONG
    • REJANG LEBONG
    • KEPAHIANG
    • BENGKULU TENGAH
    • SELUMA
    • BENGKULU SELATAN
    • KAUR
    • BENGKULU UTARA
    • MUKOMUKO
  • SOSIAL
    • PEMERINTAHAN
    • MASYARAKAT
    • PENDIDIKAN
    • PERTANIAN
    • SENI DAN BUDAYA
  • DESA
  • PARIWARA
    • ADVERTORIAL
    • GALERI
  • LIPUTAN KHUSUS
  • ARTIKEL
Sign in
Welcome!Log into your account
Lupa kata sandi Anda?
Password recovery
Memulihkan kata sandi anda
pencarian
Sign in
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Forgot your password? Get help
Password recovery
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
RedAksiBengkulu
  • BERANDA
  • DAERAH
    • KOTA BENGKULU
    • LEBONG
    • REJANG LEBONG
    • KEPAHIANG
    • BENGKULU TENGAH
    • SELUMA
    • BENGKULU SELATAN
    • KAUR
    • BENGKULU UTARA
    • MUKOMUKO
  • SOSIAL
    • PEMERINTAHAN
    • MASYARAKAT
    • PENDIDIKAN
    • PERTANIAN
    • SENI DAN BUDAYA
  • DESA
  • PARIWARA
    • ADVERTORIAL
    • GALERI
  • LIPUTAN KHUSUS
  • ARTIKEL
Beranda DAERAH Mengunjungi Petani Gula Merah Aren Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang,…
  • DAERAH
  • DESA
  • HEADLINE
  • SOSIAL
  • MASYARAKAT
  • REJANG LEBONG

Mengunjungi Petani Gula Merah Aren Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang, Rejang Lebong – Bengkulu
Kondisi Gula Merah Aren Curup – Bengkulu ‘Yang Manis Nan Miris’

November 5, 2017
0
853
Facebook
Twitter
WhatsApp
LINE
    Petani Gula Merah Aren produksi Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Rejang Lebong – Bengkulu. (Foto : Muhamad Antoni/RedAksiBengkulu))
    Ilustrasi Gula Merah. (Foto : net)

    RedAksiBengkulu.co.id, REJANG LEBONG – Salah satu sentra penghasil Gula Merah Aren terbesar di Kabupaten Rejang Lebong adalah Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Desa ini berbatasan dengan Cagar Alam Talang Ulu II.

    Diketahui, ada 400-an Petani Aren di daerah ini. 350-an diantaranya petani lokal dan selebihnya petani bukan dari penduduk lokal. Pola tanam aren di ladang mereka tumpang sari. Menggunakan tumpang sari karena bagi mereka penghasilan dari penjualan Gula Merah Aren belum begitu diandalkan. Sehingga petani setempat bisa mengandalkan hasil pertanian dari tumpang sari tersebut.

    Diungkapkan petani Aren setempat,Marno (30) mengatakan, per harinya dia menghasilkan hingga 13 kilogram Gula Merah Aren, hanya saja sejak dua bulan terakhir harga Gula Merah Aren anjlok.

    “Sehari biasa ambil air aren pagi dan sore. Kini harganya Rp10.000 per kilogram. Harga ini turun dari harga sebelumnya Rp14.000 hingga Rp18.000 per kilogramnya”, tutur Marno.

    Turunnya harga Gula Merah Aren ini, menurut dia, dikarenakan beberapa daerah sebagai konsumen Gula Merah Aren Rejang Lebong sedang mengalami masa paceklik. Yakni dari Palembang Sumatera Selatan dan Kota Lubuklinggau yang menggunakan Gula Merah Aren asal Rejang Lebong untuk pembuatan kuah makanan khas Palembang yaitu cuka Pempek.

    Kepala Desa Air Meles Atas Mahyono mengungkapkan, turunnya harga Gula Merah Aren tersebut karena wilayah konsumen terbesar Gula Merah Aren sedang mengalami masa paceklik sehingga permintaan Gula Merah Aren menjadi turun.

    “Karena permintaan berkurang, sehingga harganya jadi turun. Karet, Sawit pun juga murah”, imbuhnya.

    Dalam siklus daya beli Gula Merah Aren, sambungnya, pemintaan meningkat biasanya terjadi bulan Ramadhan. Ada juga bulan-bulan tertentu yang pemintaannya meningkat.

    Selain turunnya harga, ancaman lainnya adanya Gula Merah Aren oplosan yang masuk ke daerah pemasaran tersebut. Meskipun gula oplosan itu muncul ketika datang bulan puasa (Ramadhan).

    “Kami pernah menemukan jenis gula oplosan. Ciri-cirinya, warna tidak ada tetapi gula ini lebih tahan lama dan sangat keras. Padahal normalnya Gula Merah Aren kalau diendapkan dalam semalam saja dengan kondisi tidak tertutup, gula akan lembek (berair). Tapi kalau gula oplosan tidak lembek dan tetap keras”, bebernya.

    Meskipun demikian, dia tetap meyakini Gula Merah Aren oplosan tersebut tidak akan mempengaruhi peredaran Gula Merah Arennya. Mengingat soal rasa Gula Merah Aren asal Desa Air Meles Atas sudah dijamin rasa dan kualitasnya oleh konsumen manapun.

    “Ini soal rasa. Konsumen kami mengakui kualitas gula kami dan mereka sudah tahu Gula Merah Aren asli dengan oplosan. Itu bisa dilihat dari ciri-ciri fisik gula dan diketahui juga dari ketahanan kuah cuka yang mereka buat”, sambungnya.

    Mahyono juga menjelaskan terkait Aren yang dicampur dengan deterjen, bahwa Gula Merah Aren sendiri jika tidak dicampur dengan cairan deterjen, hasilnya akan lebih bagus. Karena cairan deterjen itu dianggapnya tidak ada pengaruh dengan hasil Gula Merah Aren itu sendiri.

    “Memang beberapa petani gula aren meyakini, bahwa Air Nira lebih bersih. Tapi pada proses memasak malah akan menyebabkan buih pada Air Nira lebih banyak. Sehingga Air Nira terbuang sia-sia, kalau tidak pakai deterjen hasilnya akan lebih bagus. Tapi kalau saya sendiri beranggapan, kalau rajin membersihkan wadah penampung Air Nira maka tidak perlu lagi menggunakan deterjen”, ungkapnya.

    Sementara itu, Pohon Aren sendiri mampu hidup lebih dari 20 – 25 tahun. Setelah itu Pohon Aren tidak bisa lagi menghasilkan Air Nira dan mati dengan sendirinya. Pohon Aren sendiri bisa disadap Air Niranya pada umur pohon 5 – 9 tahun, tergantung kualitas kuncup bunga yang disadap. Pada kondisi normal, per harinya dalam kondisi normal pada musim hujan bisa menghasilkan 2 liter bahkan lebih. Akan tetapi kelemahannya musim hujan akan menyebabkan rasa Air Nira cenderung lebih asam.

    Berbeda dengan musim kemarau volume Air Nira bisa diambil pada pohon yang produktif bisa mencapai 2 liter dengan tingkat keasaman lebih rendah. Dalam sekali proses perebusan Air Nira pada wadah kuali besar bisa mencapai 80 liter dengan bisa menghasilkan Gula Merah yang dicetak menggunakan tempurung kelapa dengan rata-rata dari 80 liter tersebut mencapi 10 – 13 kilogram Gula Merah tergantung dengan kualitas Air Nira yang dihasilkan.

     

     

     

     

     

     

    Laporan : Muhamad Anton
    Editor : Aji Asmuni

    Comments

    comments

    • LABEL
    • bengkulu
    • Cuka Pempek
    • curup
    • Desa Air Meles Atas
    • Gula Merah Aren
    • rejang lebong
    • Selupu Rejang
    Facebook
    Twitter
    WhatsApp
    LINE
      Berita sebelumyaFPB Seluma : BPN Harus Turun. Jika Hanya Di Atas Kertas, Semua Bisa Direkayasa
      Berita berikutnyaIni Mudarat Dari Digelarnya Pesta Malam. Dan Ini Sering Terjadi
      RedAksiBengkulu.co.id

      BERITA TERKAITDARI PENULIS

      DAERAH

      PERHATIAN !! Ini Aturan Baru Jika Ingin Mendaki TWA Bukit Kaba di Rejang Lebong – Bengkulu

      DAERAH

      Jurnalis Bengkulu Dukung Gerakan Anti Berita Hoax

      DAERAH

      Ketua MUI : Umat Islam Itu Toleran, Lakum Diinukum Waliyadiin

      LEAVE A REPLY Batal balasan

      Please enter your comment!
      Please enter your name here
      You have entered an incorrect email address!
      Please enter your email address here

      This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

      Berita Terbaru

      • Wujudkan Pembangunan yang Bertanggungjawab, Kabupaten/Kota Perlu DRD Oktober 29, 2018
      • November, Pendakian Bukit Kaba Untuk Umum Ditutup Sementara Oktober 29, 2018
      • Akan Diawasi dan Dilaporkan Jika Realisasinya Tak Sesuai RKA Oktober 18, 2018
      • Jumlah DPT Kabupaten Rejang Lebong Berubah ? Oktober 11, 2018
      • Masyarakat Sipil Tagih Utang Sejarah IMF-World Bank Oktober 9, 2018
      • Puluhan Relawan PMI dan Pecinta Alam Keliling Pasar Bang Mego Oktober 8, 2018
      • Ini Data Pemilih Disabilitas Se Kabupaten Rejang Lebong Oktober 6, 2018
      • 133 Petani di Bengkulu dapat Rp 7,3 Miliar dari Program Perhutanan Sosial Oktober 6, 2018
      • Dinas Pendidikan Pengadaan Seragam SD–SMP, Tapi Cuma Diberikan Bahan Dasar Oktober 6, 2018

      Berita Terpopuler

      • Ditilang, Perhatikan Kode BRIVA dan Mintalah Bukti Lembar Warna Biru. Jika Tidak Akan Seperti Ini… 1.207 views | posted on Juni 5, 2017
      • November, Pendakian Bukit Kaba Untuk Umum Ditutup Sementara 244 views | posted on Oktober 29, 2018
      • Sudah Tahu Alat Peraga Pembelajaran Matematika Abad 21 ? Inilah Alat Itu… 111 views | posted on Oktober 14, 2017
      • May Day, Ketimpangan Antara Pemilik Modal dengan Buruh Akan Terus ‘Berlabuh’ Jika ….. 111 views | posted on Mei 1, 2017
      • Dari Kardus Bekas, Guru SD Ini Menerima Penghargaan Tingkat Nasional 80 views | posted on September 19, 2017
      • CEK ! Daftar Calon Tetap (DCT) Bacaleg DPRD Rejang Lebong 73 views | posted on September 20, 2018
      • Menghadapi Revolusi Industri 4.0, Ini Yang Harus Diperhatikan Pemerintah 73 views | posted on Mei 8, 2018
      • PERHATIAN !! Ini Aturan Baru Jika Ingin Mendaki TWA Bukit Kaba di Rejang Lebong – Bengkulu 72 views | posted on Januari 5, 2018
      • Perkenalkan, Batik Diwo Asal Kepahiang. Tapi Sayang ….. 51 views | posted on Oktober 2, 2017
      • Unji, ‘Si Cantik’ Banyak Khasiat dan Manfaat Yang Tumbuh di TNKS Rejang Lebong. Tapi Sayangnya…. 45 views | posted on Februari 12, 2018
      • Tentang Kami
      • Redaksi
      • Info Iklan
      • Pedoman Pemberitaan Media Siber
      • Disclaimer
      © Copyright 2018 - RedAksiBengkulu.co.id
      Edit with Live CSS
      Save
      Write CSS OR LESS and hit save. CTRL + SPACE for auto-complete.