RedAksiBengkulu.co.id, REJANG LEBONG – Bunga Kibut (Amorphopallus Paeoniifolius) atau biasa disebut juga Bunga Suweg, tumbuh di halaman kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah I Bengkulu – Lampung di Kabupaten Rejang Lebong. Bunga Kibut ini mulai mekar setelah melewati fase generatif sejak satu minggu lalu.
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Seksi Konservasi Wilayah I, Ayu Pratidina mengatakan, setelah melewati fase vegetatif kemudian barulah muncul bunga. Dan proses tersebut sudah terjadi selama satu bulan.
“Jenisnya sama dengan Bunga Kibut lainnya. Tapi untuk spesies ini tidak dilindungi”, kata Ayu, Kamis (20/9/2018).
Bunga ini sebelumnya memang ditanam di halaman Kantor BKSDA karena untuk pusat pendidikan dan penelitian terhadap Bunga Kibut di Kabupaten Rejang Lebong. Selain menanam Amorphopallus Paeoniifolius, BKSDA juga menanam Amorphopallus Titanum.
Ukuran Amorphopallus Paeoniifolius ini tidak sama dengan jenis Amorphopallus Titanum yang tingginya bisa mencapai lebih 2 meter dengan diameter kelopak mencapai 1 meter. Bunga Kibut yang tumbuh di halaman Kantor BKSDA ini berdiameter 35 centimeter dengan tinggi 40 centimeter. Masa mekarnya bunga ini memerlukan waktu 1 – 2 tahun, tergantung besarnya umbi dan asupan makanan.
“Bunga ini tergantung pada siklusnya sendiri. Artinya, jika makanannya cukup, maka akan memudahkan fase generatif”, paparnya.
Amorphopallus Paeoniifolius biasa tumbuh di Kabupaten Rejang Lebong. Hampir merata ada di setiap wilayah, karena memang bunga ini mudah tumbuh. Tapi di balik itu, puspa langka ini sering mendapatkan ancaman perusakan.
“Bunga ini mudah tumbuh dan sering dijumpai di perkebunan warga. Tapi sering kali juga dirusak karena ketidaktahuan masyarakat tentang bunga ini”, demikian Ayu.
Laporan : Muhamad Antoni