Akses Jalan TMMD Jadi Pemicu Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan JUT
Laporan : Hendra Afriyanto
RedAksiBengkulu.co.id, KEPAHIANG – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-98 yang dipusatkan di Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, secara langsung maupun tak langsung berdampak positif bagi warga. Khususnya bagi perencanaan pembangunan desa dalam hal pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT).
Seperti yang diakui Pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa Pulo Geto Kecamatan Merigi, Munir Yadi. Dijelaskannya, dengan adanya jalan TMMD, ke depan ada kemungkinan di desa itu akan membuka JUT guna mempermudah akses petani desanya dalam mengangkut hasil perkebunan.
Bahkan, sambung Munir, ada pembangunan JUT di desanya yang menggunakan Dana Desa (DD), dan JUT itu mengarah ke jalur TMMD yang sedang dilangsungkan saat ini.
“Tidak menutup kemungkinan, ke depannya akan dirancang pembangunan JUT lagi. Mengingat warga desa kami memang banyak yang bertani di kawasan sekitar pembangunan TMMD,” sambungnya.
Munir berharap, pasca dibukanya akses jalan TMMD ini, kepada Pemkab Kepahiang bisa melanjutkan pembangunannya dalam hal peningkatan kualitas badan jalan. Itu supaya jalan TMMD benar-benar akan lebih bermanfaat lagi khususnya bagi petani yang akan mengangkut hasil pertaniannya.
“2015 lalu sudah ada jalur TMMD. Tapi kondisi badan jalannya masih batu-batu besar. Kendaraan banyak belum berani karena kondisi jalan masih sedikit agak ekstrim. Seandainya dihaluskan sedikit, saya yakin banyak kendaraan yang masuk dan petani benar-benar dimudahkan”, demikian Munir Yadi.
Di sisi lain, salah seorang petani kopi yang berdomisili di Desa Pulo Geto Baru, Rosi Putra mengaku sangat senang dengan kegiatan TMMD dalam membuka akses jalan tersebut. Terlebih, akses jalan yang dibuka TMMD saat ini dekat lokasi kebunnya yang hanya berjarak 1 kilometer dari badan jalan TMMD.
Setidaknya, kata Rosi, dengan adanya akses jalan TMMD itu, jadi lebih efisien waktunya dalam mengangkut hasil panen kopinya. Maksudnya, terang Rosi, jika sebelumnya kami harus mengangkut hasil panen kopi hingga ke luar kawasan kebun alias ke jalan Jalur Dua, dengan jarak tempuh sekitar 5 kilometer, dengan adanya akses TMMD ini, menjadi singkat hanya 1 kilometer.
“Apalagi kalau mobil sudah bisa masuk, jelas kami mengangkut hasil panen kopi lebih dimudahkan dan lebih efektif waktunya”, papar Rosi.


