Kepala SMKN 2 Argamakmur : Pungutan Itu Demi Kebutuhan Siswa, Tapi Kini Sudah Dihentikan
RedAksiBengkulu.co.id, BENGKULU UTARA – Kepala SMKN 2 Argamakmur Firdaus menjelaskan, bahwa pungutan yang dilakukan di sekolahnya atas nama komite sekolah tersebut menurutnya bukan pungli. Karena bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan kepentingan siswa.
“Menurut saya itu bukan pungli. Karena (uang) itu bukan untuk kepentingan sekolah, melainkan untuk kepentingan siswa,” katanya di hadapan awak media di ruangannya, bersama ketua dan anggota komite sekolah, Kamis (8/6/2017).
Lebih lanjut dipaparkannya, pihaknya juga mengakui telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada seluruh wali murid terkait tunggakan uang komite. Yakni, Uang Kesiswaan dan Uang Peningkatan Kompetensi Siswa.
Kemudian ia juga menjelaskan, bahwa dalam waktu dekat akan ada Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang biayanya juga akan membebani para siswa. Mengingat program sekolah ini untuk mengisi kurikulum di sekolah kejuruan yang juga merupakan syarat dari kelulusan siswa.
“Kalau mengandalkan anggaran sekolah, kami tidak punya anggarannya. Sementara prakerin sangat membutuhkan dana. Yang mana para siswa akan dikirim ke suluruh perusahaan di luar kota, bahkan ke Pulau Jawa. Perihal ini, sekolah butuh dana. Dan kalau bukan wali murid yang dibebani, siapa lagi yang akan membantu”, paparnya.
Firdaus juga mengakui, bahwa pungutan yang berjalan saat ini terpaksa dihentikan karena adanya gejolak dan berbenturan dengan aturan dan aparat penegak hukum khususnya dari Tim Saber Pungli Provinsi Bengkulu. Namun jika (iuran) ini tidak dilakukan, siapa yang bertanggungjawab terkait kelulusan siswa jika tidak menjalankan prakerin ini.
Berita Terkait :
SMKN 2 Argamakmur Pungli, Tim Saber Pungli Bengkulu Utara Cuma Bisa ‘Diam’
Sudah Ditegaskan Pungli, SMKN 2 Argamakmur Masih Pungut Uang Komite Hingga Rp 2,4 Juta
Ditambahkannya, bahwa pihak sekolah tidak pernah memaksa atau memulangkan siswa atau tidak mengizinkan siswa untuk tidak mengikuti ujian hanya karena tidak membayar tunggakan uang komite sekolah. Sejauh ini, jika ada orangtua/wali siswa tidak sanggup membayar, akan ditolerir dari pihak sekolah.
Kemudian sejauh ini, lanjutnya lagi, belum pernah ada diskriminasi siswa yang tidak mengikuti pelajaran ataupun ujian hanya karena tidak melunaskan tunggakan tersebut.
“Semua hak siswa di (sekolah) sini memilik hak yang sama. Meskipun tidak bisa membayar, pihak sekolah tetap menerima berapa kesanggupan orangtua/wali untuk membantu sekolah. Namun jika ini dianggap salah, maka itu kami hentikan”, tutupnya.
Sementara itu, Ketua Komite SMKN 2 Argamakmur, Admi Haryono menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Saber Pungli Provinsi Bengkulu. Mengingat saat ini sekolah membutuhkan dana untuk memberangkatkan siswa untuk melaksanakan Prakerin. Jika pungutan ini tidak diteruskan, dipastikan siswa akan terhambat mengisi 1 kurikulum.
“Pungutan sudah dihentikan. Kami juga akan berkoordinasi dan mencari solusi dengan Saber Pungli Provinsi. Mengingat ini juga demi kepentingan siswa”, demikian Admi.
Laporan : Firdaus
Editor : Aji Asmuni


