Laporan : Tata Riri
RedAksiBengkulu.co.id, BENGKULU – Pedagang Pasar Tradisional Modern (PTM) menolak keberadaan portal di kawasan PTM karena dinilai menurunkan omzet pedagang hingga 60 – 70 persen. Ketua kelompok pedagang, Sudarmadji, mengungkapkan, penurunan omzet pedagang ini dikarenakan adanya portal yang sudah dua hari berada di PTM sehingga calon pembeli enggan berbelanja karena malas untuk memakirkan kendaraannya di area dalam. Ditambah lagi, jika kendaraan calon pembeli diparkir di area dalam, maka tarif parkir yang dikenakan Rp 2.000/jam.
Sifatnya calon pembeli itu, sambungnya, enggan ribet. Calon pembeli itu enggan turun dari kendaraannya kalau sekedar belanja sebentar, tapi parkiran dikenakan Rp 2.000. Kebanyakan dari mereka biasanya membeli di atas kendaraan karena malas bayar parkir dan ingin segera bergegas.
“Kami di sini berdagang sudah lama. Belakangan pendapatan kami menurun sejak ada portal itu. Kini, dalam sehari kami cuma mendapat Rp 300 ribu dari rata-rata omzet sebelumnya Rp 1 juta/hari”, sambungnya.
Sebelumnya diketahui, pada Jumat (3/3/2017), ratusan pedagang di kawasan PTM beraksi menolak sistem komputerisasi parkir di PTM. Para pedagang mendatangi pihak pengelola PTM terkait permasalahan tersebut.
Kata koordinator aksi, Dodi Mardiansyah, waktu itu, aksi unjuk rasa ini merupakan hasil kesepakatan para pedagang, tanpa ada paksaan dan dukungan pihak manapun. Para pedagang menyesalkan pembangunan portal karena pengelola tidak memberitahu para pedagang terlebih dulu.
“Yang disesalkan portal itu dibangun tanpa sepengetahuan kami (pedagang). Malah kami hanya dilibatkan soal besaran tarif. Jangan ganggu pasar kami dengan aturan-aturan yang bisa buat pedagang menderita. Kami di sini ingin hidup damai dan bahagia”, kata Dodi.
Terpisah, pengelola PTM, Zulkifli Ishak, mengatakan, persoalan portal itu bermula dari pihak pengelola mendapat keluhan dari pedagang tentang adanya parkir yang terindikasi pungli dan keluhan pengunjung bahwa kendaraan yang diparkir seringkali tergores. Dari laporan itulah pengelola menetapkan sistem komputerisasi parkir agar terjamin.
“Portal itu sebenarnya untuk kebaikan semua (pedagang). Oleh karena itu, kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menggunakan sistem komputerisasi. Untuk besaran tarif, kami sudah sosialisasi ke pedagang dan sipakatilah Rp 2.000/3 jam. Apabila ada keinginan lain, mari dibicarakan lebih lanjut”, paparnya.