Laporan : Firdaus
RedAksiBengkulu.co.id, BENGKULU UTARA – Di Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu ada sebuah dusun yang sampai kini belum pernah dibangun insfrastruktur jalan. Namanya Dusun Talang Sekundang Desa Tanjung Anom.
Jika masuk ke desa ini, sepanjang jalan yang dilintasi jalannya masih tanah merah bebatuan. Kalau kondisi cerah, Insyaallaah tidak ada halangan dalam perjalanan. Sebaliknya, jika hujan bisa dibayangkan dengan kondisi jalan tanah tersebut.
Buktinya, awak pers yang menuju ke dusun ini dengan jarak tempuh 10 kilometer dari jalan poros kabupaten, ban motornya terpaksa mengenakan rantai agar ban motor tidak tergelincir. Mengingat jika hujan, kondisi jalan tersebut jelas licin dan berlumpur.
Dituturkan Komarudin, warga setempat, akses jalan menuju dusunnya itu memang belum pernah sekali pun dibangun. Padahal, dusunnya itu sering dikunjung anggota DPRD Bengkulu Utara. Itu artinya anggota DPRD Bengkulu Utara yang pernah berkunjung ke dusunnya itu jelas merasakan perjalanan di atas tanah merah tersebut. Terlebih saat hujan.
Pun demikian, tetap saja tak membawa dampak positif bagi warga dusun setempat. Sehingga dusun/desa ini sering disebut-sebut Desa Korban Politik. Betapa tidak, sejak desa ini hadir dari 3 bupati sebelumnya, itu artinya sudah lebih dari 20 tahun, namun masyarakat di desa itu serasa tak pernah merasakan adanya pemerintahan.
“Yang saya heran, dusun kami ini sering dikunjungi orang-orang besar tapi cuma untuk mendapatkan suara. Orang-orang besar yang datang itu terus berjanji, tapi sampai saat ini tidak ada teralisasinya”, kata Komarudin.