Penyidik Kejati Bengkulu Geledah Kantor PIP2B Provinsi Bengkulu
Laporan : Julio Rinaldi
RedAksiBengkulu.co.id, BENGKULU – Rabu (19/4/2017) pagi, Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu menggeledah Kantor Pusat Informasi Pengembangan Pemukiman dan Bangunan (PIP2B) Provinsi Bengkulu. Penggeledahan itu terkait dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada Proyek Jalan Lingkungan Pemukiman Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2015 dengan total anggaran senilai Rp 11 miliar.
Penggeledahan dilakukan 4 petugas dengan mengenakan rompi bertuliskan satuan khusus yang dikoordinir, Ade Hermawan. Mereka tiba di Kantor PIP2B sekitar pukul 10.00 WIB dan melakukan penggeledahan hingga pukul 14.00 WIB. Usai penggeledahan, penyidik mengamankan satu dus berkas/dokumen dari kantor tersebut.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bengkulu, Sendjun Manulang mengatakan, penggeledahan di Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang berada di Jalan Pangeran Natadirja KM 6,5 Kota Bengkulu tersebut guna mengumpulkan alat bukti. Dokumen-dokumen yang dibawa tim itu, sambungnya, terkait dengan penyidikan, yakni dokumen lelang dan dokumen lainnya yang berjumlah 21 dokumen.
“Dokumen itu berkaitan dengan anggaran tahun 2015 senilai Rp 11 miliar. Dalam proyek tersebut diduga pekerjaannya tidak sesuai spek. Kami juga masih akan terus mendalami pemeriksaan ini guna memperkuat pembuktian pada perkara ini”, imbuh Sendjun.
Disinggung tentang hasil audit dan kerugian negara yang dialami, Kajati Bengkulu menjawab belum ada. Sendjun pun menegaskan, bahwa penggeledahan tersebut tim dilengkapi dengan dokumen-dokumen resmi dan bukan ilegal.
Diketahui, beberapa lokasi proyek jalan lingkungan pemukiman tersebut yakni di Jalan Rawa Makmur, Bentiring, Muara Bangkahulu dan lainnya dengan titik pengerjaan sekitar 100 titik. Dugaan kerugian negara mencapai Rp 3 miliar.
