Wajibnya membayar Zakat Fitri sudah ditegaskan dalam firman Allaah Ta’ala ;
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan itu” (QS. Asy Syams: 9)
Sebagian salaf mengatakan bahwa makna tazakki (mensucikan) dalam ayat ini adalah “menunaikan Zakat Fitri” (Al-Mulakhash Al-Fiqhi, 1/350)
Dari Ibnu Abbas Radhiallaahu ’Anhu beliau mengatakan ;
فرَض رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم زكاةَ الفِطرِ، صاعًا من تمرٍ أو صاعًا من شعيرٍ، على العبدِ والحرِّ، والذكرِ والأنثى، والصغيرِ والكبيرِ، من المسلمينَ، وأمَر بها أن تؤدَّى قبلَ خروجِ الناسِ إلى الصلاةِ
“Rasulullaah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam telah mewajibkan zakat fitri, berupa 1 sha’ kurma atau satu sha’ gandum kepada hamba sahaya maupun orang yang merdeka. Baik laki-laki atau perempuan, baik anak kecil maupun orang dewasa dari kalangan kaum Muslimin. Dan Beliau memerintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk shalat ‘Id”. (HR. Bukhari No. 1503, Muslim No. 984)
Para ulama juga ijma (sepakat) bahwa, menunaikan Zakat Fitri hukumnya wajib. Namun Zakat Fitri hanya wajib bagi orang yang memiliki kelebihan makanan sebesar satu sha’ di saat menjelang Idul Fitri. Disebutkan dalam Mausu’ah Fiqhiyyah Durarus Saniyyah ;
لا تجِبُ زكاةُ الفِطر على مُعسرٍ وَقتَ الوُجوبِ. الدَّليلُ مِنَ الإجماعِ: نقل الإجماعَ على أنَّ مَن لا شيءَ له، لا فِطرةَ عليه: ابنُ المُنْذِر ، والرمليُّ
“Tidak wajib Zakat Fitri bagi orang yang kesulitan makanan di waktu wajibnya mengeluarkan Zakat Fitri (yaitu menjelang Id). Dalilnya dari ijma ; telah dinukil ijma ulama oleh Ibnu Mudzir dan Ar-Ramli, bahwa orang yang tidak memiliki makanan maka tidak wajib mengeluarkan Zakat Fitri”.
Allaah Ta’ala berfirman,
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allaah tidak membebani manusia dengan sesuatu yang di luar kemampuannya”. (QS. Al-Baqarah : 286)
Kapan Zakat Fitri Diserahkan ?
Waktu paling utama dalam mengeluarkan Zakat Fitri adalah sebelum melaksanakan Shalat ‘Id. Sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas Radhiallaahu ‘Anhuma ;
فرَض رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم زكاةَ الفِطرِ، صاعًا من تمرٍ أو صاعًا من شعيرٍ، على العبدِ والحرِّ، والذكرِ والأنثى، والصغيرِ والكبيرِ، من المسلمينَ، وأمَر بها أن تؤدَّى قبلَ خروجِ الناسِ إلى الصلاةِ
“Rasulullaah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam telah mewajibkan zakat Fitri, berupa satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum kepada hamba sahaya maupun orang yang merdeka, baik laki-laki atau perempuan, baik anak kecil maupun orang dewasa dari kalangan kaum Muslimin. Dan beliau memerintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk shalat ‘Id” (HR. Bukhari No.1503, Muslim No. 984)
Boleh disegerakan satu atau dua hari sebelum Id. Sebagaimana disebutkan dalam Hadits Ibnu Umar Radhiallaahu ’Anhuma :
كان ابنُ عُمَرَ رضي اللهُ عنهما : يُعطيها الذين يَقبَلونَها، وكانوا يُعطونَ قبلَ الفِطرِ بيومٍ أو يومينِ
“Ibnu Umar Radhiallaahu ’Anhuma biasa memberikan Zakat Fitri kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dan para sahabat biasa memberikan Zakat Fitri satu atau dua hari sebelum Idul Fitri”. (HR. Bukhari No. 1511)
Tidak boleh mengeluarkan Zakat Fitri lebih awal dari itu, kecuali dalam kondisi darurat atau ada kebutuhan mendesak. Syaikh Khalid Al-Mushlih mengatakan ;
وهذا فيه أنه يجوز تقديم إخراجها للحاجة، فإذا دعت الحاجة إلى إخراجها من أول الشهر فالذي يظهر جواز ذلك
“Dalam Hadits ini (hadits Ibnu Umar) bisa diambil faidah bolehnya mengeluarkan Zakat Fitri lebih awal karena adanya suatu kebutuhan. Jika ada kebutuhan mendesak untuk mengeluarkannya di awal-awal bulan Ramadhan, maka menurutku tidak mengapa”. (Sumber: https://ar.islamway.net/fatwa/33657).
Karena tujuannya diberikannya Zakat Fitri adalah agar orang-orang miskin merasakan kegembiraan di hari raya karena mereka memiliki makanan yang bisa mereka makan di hari raya. Tujuan ini akan terwujud dengan sebenar-benarnya jika makanan dari Zakat Fitri diberikan mendekati hari raya.
Wallaahu A’lam.
Sumber : muslim.or.id