Inovasi PAFI Kubalahin: Desa Sehat, Mandiri!

Inovasi PAFI Kubalahin: Desa Sehat, Mandiri!

Redaksibengkulu.co.id – Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Kubalahin berinovasi dengan program berbasis komunitas untuk mendorong kemandirian farmasi di daerah. Bukan sekadar memberikan layanan, PAFI Kubalahin berupaya memberdayakan masyarakat agar aktif menjaga kesehatan mereka sendiri.

Salah satu program andalannya adalah pelatihan kader farmasi. Para kader ini dilatih untuk memberikan pengetahuan dasar tentang penggunaan obat yang tepat, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), serta edukasi mengenai obat generik dan resep. Inisiatif ini menjadikan warga bukan hanya sebagai penerima layanan, tetapi juga sebagai aktor utama dalam menjaga kesehatan lingkungannya.

Inovasi PAFI Kubalahin: Desa Sehat, Mandiri!
Gambar Istimewa : file.fin.co.id

PAFI Kubalahin juga aktif menggelar forum diskusi kesehatan yang melibatkan tenaga farmasi, bidan, dan tokoh masyarakat. Diskusi ini membahas isu-isu terkini seperti penanganan penyakit musiman, pemanfaatan tanaman obat, dan bahaya penggunaan antibiotik tanpa resep dokter. Kolaborasi pun terjalin erat dengan puskesmas, sekolah, dan pemerintah desa.

COLLABMEDIANET

Bahkan, PAFI Kubalahin menjalankan program farmasi keliling untuk menjangkau wilayah terpencil yang minim akses layanan kesehatan. Warga di daerah terpencil pun mendapatkan layanan kefarmasian langsung dari tenaga profesional, serta edukasi kesehatan yang praktis dan mudah dipahami.

Dengan pendekatan partisipatif ini, PAFI Kubalahin berhasil menumbuhkan kesadaran kesehatan di masyarakat dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan lokal. Mereka percaya bahwa kemandirian dan kapasitas tenaga farmasi yang terampil, dipadukan dengan partisipasi aktif warga, adalah kunci untuk menciptakan komunitas yang sehat dan tangguh menghadapi tantangan kesehatan masa depan. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui www.pafikubalahin.org.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Leave a Comment