Artikel:
Redaksibengkulu.co.id, Jakarta – Tiga bulan berlalu sejak kebakaran dahsyat meluluhlantakkan Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, para pedagang kini berjuang keras untuk menyambung hidup. Mereka terpaksa berjualan di lapak-lapak darurat seadanya, menanti kepastian pembangunan kembali pasar yang tak kunjung tiba.
Pemandangan memilukan terlihat di sepanjang halaman pasar dan jalur pedestrian. Tenda-tenda reyot dan terpal lusuh menjadi saksi bisu perjuangan para pedagang. Di bawah panas terik dan debu jalanan, mereka menjajakan dagangan, berharap ada pembeli yang sudi mampir.

Related Post
Kebakaran yang terjadi pada 28 Juli 2025 lalu, telah meratakan seluruh bangunan pasar dengan tanah. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda pembangunan kembali akan segera dimulai. Ketidakpastian ini membuat para pedagang semakin resah dan putus asa.
Dulu, Pasar Taman Puring dikenal sebagai pusat perbelanjaan murah meriah yang selalu ramai dikunjungi. Namun, kini suasana berubah drastis. Sepinya pembeli membuat pendapatan para pedagang menurun drastis. Banyak pelanggan enggan datang karena kondisi pasar yang tidak nyaman dan sulit diakses.
Para pedagang berharap pemerintah segera turun tangan dan mempercepat proses pembangunan kembali Pasar Taman Puring. Mereka merindukan pasar yang ramai dan nyaman, tempat mereka bisa mencari nafkah dan menghidupi keluarga. Tanpa kepastian, Pasar Taman Puring terancam mati suri, meninggalkan luka mendalam bagi para pedagang dan masyarakat sekitar.









Tinggalkan komentar