PLTA Musi Ujan Mas : Silakan Ajukan Proposal, Kades Air Hitam : Perbaikan Jembatan Gantung Tetap Berjalan

Laporan : Rahmadi

Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Air Hitam dengan Desa Suro Bali. (Foto : Dok./RedAksiBengkulu)

RedAksiBengkulu.co.id, KEPAHIANG – Humas PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian, Pembangkit (Dalkit) Bengkulu, yang biasa disapa Cecep menjelaskan, terkait pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Air Hitam dengan Desa Suro Bali Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, kemungkinan merupakan peninggalan proyek sewaktu pembangunan PLTA Musi Ujan Mas. Tahun 1996 itu memang mulai pembangunan. Mau tidak mau, sebagai akses jalan lintas kedua desa tersebut dibangunlah jembatan gantung.

“Proyek itu sempat vakum 1 tahun. Barulah tahun berikutnya dilanjutkan lagi pembangunannya,” kata Cecep ditemui RedAksiBengkulu.co.id di kantornya, Selasa (3/1/2017) siang.

Ia menambahkan, bahwa pembangunan jembatan gantung dan prasarana lainnya itu dikelola oleh Unit Induk Pengembangan (UIP). Lalu pada tahun 2006, baru ada serah terima dari UIP ke PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Bengkulu (PLTA Musi, Ujan Mas).

Terkait persoalan warga Desa Air Hitam yang mempertanyakan tanggungjawab PLTA Musi Ujan Mas terhadap desa sekitar, Cecep menjelaskan, pihak desa dipersilakan untuk mengusulkan proposal terkait kebutuhan pembangunan di desa tersebut. Selanjutnya, sambung Cecep, pihaknya akan menindaklanjutinya dan akan dianggarkan ke anggaran rutin CSR (Corporate Social Responsibility).

“Soal pembangunan sarana dan prasarana desa itu menjadi tanggungjawab UIP. Soalnya, serah terima sarana dan prasarana di desa kepada kami (PLTA) pada tahun 2006,” demikian Cecep.

 

Berita Terkait : 20 Tahun Jembatan Gantung di Desa Air Hitam Tak Dirawat

 

Terpisah, Kepala Desa Air Hitam Arfan Tauzi menuturkan, sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, bahwa jembatan itu akan direnovasinya dalam waktu dekat ini. Perbaikan tersebut diperkirakan akan menelan anggaran senilai Rp 47 juta dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).

Itu dilakukan, lanjut kades, karena sejauh ini tidak ada respon dari PLTA Musi, Ujan Mas. Sedangkan, lanjut kades, beberapa bangunan fasilitas umum yang ada di desanya itu masih merupakan tanggungjawab Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut.

“Seharusnya PLN (PLTA Musi Ujan Mas) harus tahu tugas dan tanggungjawab mereka. Jangankan untuk merenovasi, bentuk pengawasan pun tidak pernah (PLTA) mereka lakukan. Mestinya ada alokasi dana (yang dikeluarkan PLTA) untuk itu (merawat jembatan gantung)”, ujar Arfan kepada RedAksiBengkulu.co.id.

Pun demikian desanya tetap akan merenovasi jembatan gantung tersebut. Mengingat jembatan itu merupakan satu-satunya akses penghubung Desa Air Hitam dengan Desa Suro Bali. Lagi pula, sambungnya, banyak warga yang ingin ke kebunnya melintasi jembatan tersebut. Termasuk anak-anak sekolah pun lewat jembatan itu.

“Kami warga desa ini terkena dampak langsung, karena pemukiman warga desa berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi. Maka dari itu, demi keselamatan warga, makanya lantai jembatan yang sudah rapuh itu akan kami ganti dengan papan yang baru,” demikian Arfan.

Facebooktwittermail

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Positive SSL