Redaksibengkulu.co.id, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pesan penting dari Presiden terpilih Prabowo Subianto kepada dirinya dan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani. Pesan tersebut disampaikan terkait percepatan penyelesaian proyek-proyek strategis nasional.
Bahlil menyampaikan hal ini saat peresmian pabrik petrokimia terintegrasi PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025). Ia menekankan bahwa realisasi investasi proyek ini adalah hasil sinergi antara Kementerian ESDM dan Kementerian Investasi/BKPM dalam mendorong hilirisasi nasional.
"Saat Pak Rosan dilantik sebagai Menteri Investasi dan saya sebagai Menteri ESDM serta Ketua Satgas Hilirisasi dan Kedaulatan Energi, Bapak (Prabowo) memerintahkan kami berdua di Istana untuk memastikan seluruh proyek yang sedang berjalan harus segera diselesaikan. Tidak boleh ada penundaan," tegas Bahlil.

Related Post
Proyek PT Lotte Chemical Indonesia menjadi simbol eratnya hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan, serta komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama di bidang industri, energi, dan teknologi berkelanjutan. Korea Selatan merupakan salah satu mitra strategis utama Indonesia dalam sektor investasi.
Selama periode 2020 hingga September 2025, investasi dari Korea Selatan mencapai US$ 12,8 miliar, menjadikannya investor terbesar ke-7 dengan pertumbuhan rata-rata 14,3 persen per tahun.
Shin Dong-bin, CEO dan Chairman Lotte Corporation, menyatakan, "Lotte akan terus berinvestasi dan memperluas bisnisnya ke produk petrokimia bernilai tambah tinggi untuk memperkuat kapasitas industri Indonesia, serta menciptakan lebih dari 21.000 lapangan kerja langsung dan tidak langsung."
"Sejalan dengan visi Presiden Prabowo tentang ‘Indonesia yang Kuat dan Mandiri’, kami akan terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia," imbuhnya.
Pabrik PT Lotte Chemical Indonesia merupakan proyek strategis berskala global di sektor industri petrokimia yang akan memperkuat struktur industri hilir di Indonesia. Proyek LINE (Lotte Chemical Indonesia New Ethylene Project) ini menjadi tonggak penting dalam mengurangi ketergantungan impor bahan baku petrokimia dan mendorong kemandirian industri nasional.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi ethylene sebesar 1.000 kilo ton per tahun (kTA), menjadikannya pabrik ethylene terbesar di Indonesia dan pabrik naphtha cracker pertama yang berdiri di tanah air dalam 30 tahun terakhir. Investasi sebesar US$ 3,9 miliar (sekitar Rp 62 triliun) ini merupakan salah satu proyek Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar di Indonesia dan investasi petrokimia terbesar di Asia Tenggara.
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya membangun kepercayaan investor melalui konsistensi dalam penegakan hukum dan kepastian berusaha. "Semua didasarkan atas kepercayaan. Jika kita konsisten dengan rule of law, memberikan kepastian hukum, maka kepercayaan dapat muncul dari mana pun dan kita akan cepat menuju kemakmuran," ujarnya.
Rosan Roeslani menambahkan bahwa proyek ini adalah contoh konkret dari kebijakan investasi hilirisasi yang menjadi prioritas nasional, yaitu mendorong pengolahan sumber daya di dalam negeri untuk menghasilkan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia.
Kehadiran PT Lotte Chemical Indonesia membuktikan kepercayaan investor global terhadap arah kebijakan hilirisasi Indonesia dan memicu minat investasi baru di berbagai sektor hilirisasi dan industri pengolahan dalam negeri.









Tinggalkan komentar