Redaksibengkulu.co.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan kabar gembira terkait ketersediaan beras nasional. Per 20 Juni 2025, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog mencapai angka fantastis: 4,15 juta ton! Jumlah ini tentu memicu pertanyaan, apakah stok melimpah ini menjamin stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran?
Angka tersebut merupakan akumulasi beras yang disimpan di berbagai gudang Bulog di seluruh Indonesia. Bahkan, untuk menampung limpahan beras ini, Bulog diketahui telah menyewa sejumlah gudang milik BUMN dan TNI. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengantisipasi potensi kekurangan beras, sekaligus menjadi bukti keberhasilan program penyerapan gabah dan beras petani.
Meskipun angka 4,15 juta ton terbilang sangat besar, pihak berwenang perlu memastikan distribusi beras tersebut berjalan efektif dan efisien. Transparansi dalam pengelolaan CBP juga krusial untuk mencegah potensi penyimpangan dan memastikan beras tersebut benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama di daerah-daerah rawan pangan. Keberadaan stok melimpah ini diharapkan mampu menstabilkan harga beras di pasaran dan melindungi masyarakat dari gejolak harga yang merugikan. Namun, pengawasan ketat tetap diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini. Apakah stok ini cukup untuk menghadapi potensi krisis pangan di masa mendatang? Pertanyaan ini perlu dikaji lebih lanjut.
Leave a Comment