Redaksibengkulu.co.id mengutip laporan UBS, jumlah miliarder di Amerika Serikat (AS) meningkat pesat pada tahun 2024. Laporan Kekayaan Global 2025 menyebutkan, terjadi penambahan sekitar 1.000 orang kaya baru, sehingga total jumlah crazy rich di AS mencapai 379.000 orang. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan kekayaan bersih individu swasta global sebesar 4,6%, dengan AS berkontribusi 11% dari total peningkatan tersebut.
Lebih lanjut, laporan tersebut menunjukkan dominasi AS sebagai penyumbang utama orang terkaya di dunia. Negeri Paman Sam menyumbang 40% dari total individu dengan kekayaan mencapai jutaan dolar AS. Meskipun demikian, China (termasuk Tiongkok daratan, Hong Kong, dan Taiwan) memimpin dalam jumlah individu dengan kekayaan bersih US$ 100.000 hingga US$ 1 juta (sekitar Rp 1,63 miliar hingga Rp 16,33 miliar), dengan persentase sebesar 28,2%. Eropa Barat menyusul dengan 25,4%, dan Amerika Utara berada di posisi ketiga dengan 20,9%.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah miliarder, laporan UBS juga menyoroti kesenjangan kekayaan yang signifikan. Lebih dari 80% populasi global masih memiliki kekayaan bersih di bawah US$ 100.000. Namun, UBS memproyeksikan pertumbuhan kekayaan rata-rata per orang dewasa akan terus meningkat dalam lima tahun ke depan, dengan AS dan China sebagai pemimpin pertumbuhan tersebut.
Leave a Comment