Redaksibengkulu.co.id – Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya informasi palsu atau hoaks yang beredar dan berpotensi menimbulkan keresahan. Pihak tak bertanggung jawab menyebarkan disinformasi yang menyasar Pertamina dan pemerintah.
Roberth MV Dumatubun, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, menekankan pentingnya kehati-hatian masyarakat dalam menyaring informasi. "Masyarakat perlu waspada terhadap hoaks pembatasan pembelian BBM, pengujian BBM abal-abal, hingga rekrutmen fiktif yang mencatut nama Pertamina," tegas Roberth.
Pertamina menyayangkan penyebaran hoaks ini karena mencemarkan nama baik perusahaan sebagai BUMN dan pemerintah yang berupaya memberikan pelayanan terbaik. Berikut klarifikasi Pertamina terkait beberapa hoaks yang beredar:

Related Post
-
Pengujian RON BBM dengan Alat Portabel: Pertamina menegaskan bahwa pengujian RON dengan alat portabel tidak akurat dan tidak dapat dijadikan dasar pengujian resmi. Standar pengujian RON yang valid adalah menggunakan mesin CFR sesuai metode ASTM D2699.
-
Pembatasan Pengisian BBM: Informasi pembatasan pengisian BBM hingga 7 hari untuk mobil dan 4 hari untuk motor, serta larangan bagi penunggak pajak kendaraan adalah tidak benar. Penyaluran BBM tetap berjalan sesuai ketentuan pemerintah.
-
Kebakaran SPBU Akibat Pembatasan BBM: Video kebakaran SPBU yang beredar adalah hoaks. Video tersebut merupakan rekaman lama insiden kebakaran SPBU di Aceh pada tahun 2024.
-
Video Viral Lumajang: Video yang menyebutkan masyarakat menggeruduk SPBU di Lumajang adalah hoaks. Kejadian sebenarnya adalah karnaval yang penontonnya berteduh di SPBU saat hujan deras. Keributan terjadi akibat pengaruh minuman keras, bukan karena layanan SPBU.
Redaksibengkulu.co.id mengajak masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi melalui kanal resmi Pertamina, yaitu Pertamina Call Center 135 dan akun media sosial resmi Pertamina.









Tinggalkan komentar