Detik-Detik Perang Dagang! AS-UE Bersitegang

Redaksibengkulu.co.id – Perundingan alot antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) terkait tarif impor memasuki babak krusial. Batas waktu yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump, 9 Juli 2025, kian dekat, sementara kesepakatan belum juga tercapai. Jika negosiasi gagal, barang-barang UE terancam dikenai bea masuk hingga 50% di AS.

Ancaman tarif tinggi ini tak membuat UE tinggal diam. Balasan berupa tarif tinggi untuk produk AS pun telah disiapkan. Pertaruhannya sangat besar mengingat hubungan dagang AS-UE mencakup 30% perdagangan barang global, meliputi produk-produk penting seperti obat-obatan, kendaraan, dan minyak bumi. Data Dewan Eropa mencatat nilai perdagangan kedua entitas tersebut mencapai US$ 1,98 triliun pada 2024, dengan surplus perdagangan barang sebesar 198 miliar euro untuk UE.

Ketegangan ini semakin memanas dengan pernyataan Trump yang menyebut hubungan dagang AS-UE tidak adil dan merugikan AS. Proses negosiasi sendiri berjalan lambat dan sulit. Meskipun harapan akan kesepakatan politik sederhana muncul awal pekan ini, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, hanya menegaskan target "kesepakatan prinsip" dan kesiapan UE menghadapi tarif AS. Hal senada disampaikan Komisioner Perdagangan UE, Maros Sefcovic, yang menyebut negosiasi terus berlanjut.

Namun, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, tampak pesimistis. Ia menyatakan keraguan atas tercapainya kesepakatan sebelum batas waktu 9 Juli. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar: akankah perang dagang AS-UE benar-benar pecah? Kita tunggu saja.