Redaksibengkulu.co.id, Jakarta – Pasca penandatanganan perjanjian IEU-CEPA, sejumlah negara Eropa mulai membidik potensi investasi di Indonesia, khususnya di sektor makanan dan minuman (F&B) serta energi terbarukan (EBT). Kementerian Investasi/BKPM mengungkapkan ketertarikan ini muncul baik melalui pendekatan multilateral dengan Uni Eropa maupun secara bilateral (G2G).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, menyatakan bahwa minat ini tidak hanya datang dari negara anggota Uni Eropa, tetapi juga dari negara-negara lain seperti Swiss, yang memiliki perjanjian dengan Indonesia dan berencana memanfaatkannya untuk meningkatkan investasi. Hal ini diungkapkan usai acara International & Indonesia CCS Forum 2025 di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Meskipun rincian sektor spesifik yang diminati belum diungkapkan secara detail, Nurul Ichwan memperkirakan bahwa sektor F&B dan EBT akan menjadi daya tarik utama bagi investor Eropa. Potensi besar di kedua sektor ini sejalan dengan fokus Eropa pada keberlanjutan dan diversifikasi sumber energi.
Related Post
Sebagai informasi, Indonesia dan Uni Eropa telah resmi menandatangani penyelesaian substansial perjanjian dagang IEU-CEPA di Bali. Penandatanganan ini menjadi tonggak sejarah setelah negosiasi panjang selama hampir satu dekade sejak 2016. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan IEU-CEPA akan berlaku efektif pada 1 Januari 2027, setelah melalui proses ratifikasi.
Airlangga menambahkan bahwa industri besar di Indonesia menyambut baik perjanjian ini karena akan memperluas akses pasar mereka ke Eropa. Sektor-sektor padat karya seperti alas kaki dan furnitur juga diharapkan mendapatkan manfaat signifikan dari kerja sama ini.
Tinggalkan komentar