Redaksibengkulu.co.id, Semarang – Pasar tradisional di Semarang menunjukkan geliatnya di tengah tekanan inflasi yang melanda Jawa Tengah. Data terbaru menunjukkan inflasi di provinsi ini naik 0,40 persen pada Oktober 2025, dipicu oleh kenaikan harga sejumlah bahan pangan pokok.
Kenaikan harga daging ayam ras menjadi sorotan utama. Komoditas ini menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap inflasi di Jawa Tengah. Para pedagang dan pembeli di pasar tradisional merasakan langsung dampak dari fluktuasi harga ini.
Meskipun demikian, aktivitas jual beli di pasar tradisional Semarang tetap ramai. Masyarakat tetap berupaya memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, meskipun harus menghadapi harga yang lebih tinggi. Para pedagang pun beradaptasi dengan situasi ini, mencari cara untuk tetap menarik pelanggan dan menjaga kelangsungan usaha mereka.

Related Post
Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pangan. Dukungan terhadap pedagang kecil dan petani lokal juga menjadi kunci untuk menjaga ketahanan ekonomi di tengah tantangan inflasi ini.









Tinggalkan komentar