Redaksibengkulu.co.id – Philip Morris International (PMI) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menggelontorkan dana fantastis US$ 330 juta untuk membangun pabrik produksi produk tembakau bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Langkah berani ini menandai komitmen perusahaan dalam mengembangkan inovasi di industri tembakau.
Direktur Pemasaran Produk Bebas Asap PMI, Andre Dahan, mengungkapkan perjalanan panjang pengembangan produk ini. Sejak 2018, inovasi dimulai dengan skala kecil melalui produk IQOS Iluma. Uniknya, produk ini dikembangkan dengan 96% tembakau kretek untuk mempertahankan cita rasa rokok konvensional yang disukai konsumen Indonesia. "Kita tak perlu skala besar jika rasa sudah pas," ungkap Andre dalam acara Technovation di Jakarta.
Puncaknya, pada 2024, PMI dan Sampoerna resmi meluncurkan produk bebas asap. Saat ini, tersedia 10 varian rasa yang terus dikembangkan untuk memenuhi selera perokok. "Kami bekerja keras untuk menciptakan rasa yang memuaskan," tambah Andre.
Related Post
Direktur Utama HM Sampoerna, Ivan Cahyadi, menegaskan komitmen perusahaan terhadap inovasi berbasis riset ilmiah. Pabrik Karawang, yang beroperasi sejak kuartal IV 2023, menjadi pabrik bebas asap pertama PMI di Asia Tenggara. Berbagai produk bebas asap telah diluncurkan, termasuk IQOS dengan batang tembakau TEREA dan BONDS by IQOS (dengan BLENDS by A, termasuk varian cengkih asli Indonesia yang kini tersedia di 20 kota besar), rokok elektronik VEEV, dan kantong nikotin ZYN. Ivan menambahkan, "BONDS by IQOS dengan BLENDS by A hadir untuk memenuhi preferensi konsumen dewasa dengan harga yang lebih terjangkau."
Leave a Comment