Redaksibengkulu.co.id – Sering merasa gaji hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, padahal penghasilan sudah stabil? Jangan salah, Anda mungkin sudah masuk kelas menengah tanpa menyadarinya! Garis batas kelas menengah memang seringkali samar, terutama dengan terus meningkatnya biaya hidup. Tapi, ada beberapa tanda yang bisa membantu Anda mengidentifikasi status ekonomi Anda sebenarnya.
Menurut Scott Allen, pakar keuangan pribadi sekaligus pendiri Seniors Life Insurance Finder, ciri khas kelas menengah adalah penghasilan stabil yang mencukupi kebutuhan dasar, bahkan sedikit lebih untuk bersenang-senang. Perbedaannya dengan kelas menengah atas terletak pada kemampuan menabung, berinvestasi, berlibur mewah, hingga membeli properti tambahan. Lantas, bagaimana dengan Anda? Berikut lima tanda yang menunjukkan Anda mungkin sudah masuk kelas menengah, bahkan menengah atas:
-
Finansial Stabil: Tidak hidup pas-pasan adalah ciri utama. Penghasilan Anda cukup untuk kebutuhan pokok, memiliki tabungan, dan bahkan melakukan investasi kecil. Kelas menengah atas biasanya memiliki dana lebih untuk liburan mewah, membeli barang-barang branded, dan mempersiapkan pensiun lebih dini.

Related Post
-
Pendidikan yang Layak: Sebagian besar kelas menengah memiliki setidaknya gelar sarjana. Pendidikan ini menjadi kunci menuju pekerjaan dengan gaji yang lebih baik. Kelas menengah atas cenderung memiliki gelar pascasarjana dan akses ke karier yang lebih elit.
-
Kepemilikan Rumah: Rumah sendiri seringkali menjadi simbol keamanan finansial. Kelas menengah biasanya memiliki satu rumah, sementara kelas menengah atas mungkin memiliki properti kedua atau rumah investasi.
-
Akses Layanan Kesehatan Berkualitas: Kelas menengah umumnya memiliki asuransi kesehatan tambahan selain BPJS Kesehatan. Kelas menengah atas memiliki kebebasan lebih besar dalam memilih layanan kesehatan premium tanpa perlu khawatir dengan biaya.
-
Jaringan Sosial yang Kuat: Koneksi sangat penting. Kelas menengah dan menengah atas memiliki jaringan yang luas yang membuka peluang karier, bisnis, dan akses ke komunitas eksklusif seperti klub golf atau olahraga lainnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah di Indonesia tahun ini sebanyak 46,85 juta jiwa, menurun dari 57,33 juta jiwa pada tahun 2019. Dengan biaya hidup yang terus meningkat, definisi kelas menengah pun berubah. Jika Anda merasa pas-pasan namun memiliki rumah, asuransi, dan penghasilan stabil, kemungkinan besar Anda sudah termasuk dalam kelas menengah. Langkah selanjutnya? Berpikir untuk naik kelas ke menengah atas dengan strategi investasi, pengelolaan utang yang baik, dan pengembangan jaringan.









Tinggalkan komentar