Redaksibengkulu.co.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan belum berencana mengejar potensi pajak dari underground economy, atau kegiatan ekonomi yang tidak tercatat dan dilaporkan. Alasannya? Terlalu sulit untuk mengukur dan membuktikan keberadaannya.
Purbaya menjelaskan bahwa wacana mengejar pajak dari sektor ini sudah lama bergulir, namun hasilnya nihil. Ia lebih memilih untuk fokus memaksimalkan potensi pajak dari sektor formal yang lebih mudah diukur dan diawasi. "Daripada ngomongin itu, saya perbaikin yang ada dulu, bukan underground, yang di atas tanah yang kelihatan. Ada kelemahannya yang bisa saya perbaiki. Nanti kalau itu selesai semua baru yang lain lagi," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, banyak pihak yang membicarakan potensi besar pajak dari underground economy, namun data yang ada tidak jelas dan sulit dipertanggungjawabkan. "Gimana ngukurnya, menghitungnya, orang underground (ekonomi). Dia juga pasti tebak-tebakan, kalau bisa di atas dihitung, berarti bukan underground Itu tebaknya pasti tebak manggis," imbuhnya.

Related Post
Meski demikian, Purbaya tidak menutup kemungkinan untuk mengejar pajak dari underground economy di masa depan. Syaratnya, harus ada data dan angka potensi yang jelas dan terukur. "Kalau angkanya clear bisa saya itung betul, kita akan kejar," pungkasnya. Dengan demikian, fokus pemerintah saat ini adalah mengoptimalkan penerimaan pajak dari sektor yang lebih transparan dan mudah diawasi, sembari terus mencari cara untuk mengungkap potensi pajak yang tersembunyi di underground economy.









Tinggalkan komentar