Redaksibengkulu.co.id – Pertemuan penting antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis (30/10/2025) diprediksi akan menjadi sorotan dunia. Agenda utama? Mencegah eskalasi perang dagang yang semakin merugikan kedua negara.
Sejumlah isu krusial diperkirakan akan mendominasi perbincangan. Pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China, yang berdampak signifikan pada industri global, menjadi salah satu topik hangat. Amerika Serikat mendesak China untuk mencabut pembatasan tersebut, namun belum ada langkah konkret yang diambil.
Tarif Fentanyl juga menjadi ganjalan dalam hubungan kedua negara. Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap impor dari China karena dianggap gagal menekan peredaran bahan kimia prekursor fentanyl, obat terlarang yang menyebabkan ratusan ribu kematian di AS. China membantah tuduhan tersebut dan menuding AS menggunakan isu ini untuk menekan mereka.

Related Post
Selain itu, biaya pelabuhan yang diterapkan kedua negara terhadap kapal masing-masing juga memicu gangguan logistik dan kenaikan tarif pengiriman. Sektor pertanian pun tak luput dari pembahasan, dengan harapan China akan kembali melakukan pembelian kedelai AS secara besar-besaran sebagai bagian dari kesepakatan dagang baru.
Di tengah ketegangan, ada secercah harapan dengan adanya kesepakatan final mengenai aplikasi TikTok. Kedua pemimpin diharapkan dapat meresmikan kesepakatan ini dalam pertemuan di Korea Selatan.
Terakhir, peluang memperpanjang masa penangguhan tarif timbal balik AS terhadap China juga akan menjadi agenda penting. Keputusan ini akan sangat mempengaruhi stabilitas perdagangan global. Apakah pertemuan Trump-Xi akan membawa angin segar bagi hubungan kedua negara dan mengakhiri perang dagang yang berkepanjangan? Kita tunggu saja hasilnya.









Tinggalkan komentar