Redaksibengkulu.co.id – Salah satu proyek infrastruktur andalan pemerintah, Bendungan Way Apu di Maluku, terus dikebut pembangunannya. Proyek senilai Rp 2,15 triliun ini, yang dimulai sejak Desember 2017, kini telah mencapai progres fisik 79,8%. Target penyelesaiannya di tahun 2026 mendatang, menjanjikan dampak besar bagi ketahanan air dan pangan di Provinsi Maluku.
Bendungan yang terletak di Kabupaten Buru ini dikerjakan dalam dua paket. Paket pertama, senilai Rp 1,11 triliun, meliputi konstruksi bendungan utama oleh PT PP & Adhi Karya KSO. Sementara paket kedua, senilai Rp 1,04 triliun, mencakup konstruksi bendungan pelimpah (spillway) yang ditangani oleh PT Hutama Karya & Jaya Konstruksi KSO.

Saat ini, pekerjaan konstruksi masih berlangsung. Beberapa pekerjaan yang masih ongoing meliputi penimbunan main cofferdam dan main dam, drilling dan grouting main dam, pembetonan spillway, perkuatan tebing, pekerjaan saluran pengarah dan groundsill, backfill random dan free drain, tower intake, jembatan tower intake, bangunan pengambilan, saluran hantar, rumah katup, proteksi lereng, dan rigid pavement jalan utama.

Related Post
Bendungan Way Apu memiliki spesifikasi yang mengesankan: tinggi 69 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah genangan 273,79 hektar. Kapasitas tampungan airnya mencapai 50,05 juta meter kubik. Keberadaan bendungan ini diproyeksikan akan memberikan manfaat yang signifikan, antara lain menyediakan air irigasi seluas 10.562 hektar, air baku dengan debit 0,205 m3/detik, mereduksi banjir hingga 394 m3/detik, serta menghasilkan listrik berkapasitas 8 MW yang mampu menerangi sekitar 8.750 rumah. Selain itu, bendungan ini juga berpotensi menjadi destinasi wisata baru, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Setelah rampung, penyediaan jaringan irigasi akan segera dilakukan agar air dari bendungan dapat langsung dimanfaatkan oleh para petani.
Leave a Comment