Redaksibengkulu.co.id – Bisnis laundry diprediksi akan terus menghasilkan keuntungan besar. Selama manusia masih mengenakan pakaian, kebutuhan akan jasa cuci-mencuci akan selalu ada. CEO Apique Group, Apik Primadya, mengungkapkan bahwa perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah pada kepraktisan menjadi salah satu faktor utama pendorong bisnis ini.
Tren bisnis laundry di tahun 2026 diperkirakan akan didominasi oleh sistem digital dan online. Layanan antar-jemput laundry akan semakin populer, memudahkan konsumen yang sibuk. Selain itu, konsep laundromat self-service modern yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti working space, cafe, Wi-Fi, dan vending machine 24 jam juga akan semakin diminati.
Peluang lain yang bisa dimanfaatkan adalah dengan menyasar segmen niche, seperti jasa laundry premium untuk hotel dan resort, atau laundry spesialis untuk pakaian kerja dan branded. Model hybrid dan multi-channel yang menggabungkan layanan self-service dan full service dalam satu lokasi juga akan menjadi tren.

Related Post
Terakhir, kesadaran akan keberlanjutan dan ekonomi hijau akan mendorong pertumbuhan eco-laundry. Banyak konsumen yang semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari proses pencucian pakaian, sehingga memilih layanan laundry yang ramah lingkungan.









Tinggalkan komentar