Redaksibengkulu.co.id, Jakarta – Operasional tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua Tengah masih dihentikan sementara pasca-insiden kahar berupa longsor material basah yang menimpa area penambangan. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan tengah fokus pada investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab kejadian tersebut.
Wenas menjelaskan, proses evakuasi tujuh pekerja yang sempat terjebak telah berhasil diselesaikan setelah kurang lebih 27 hari. Ketujuh pekerja tersebut telah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, dan proses pencairan asuransi bagi keluarga korban juga sedang berlangsung.

"Kita lagi melakukan investigasi, dan berdasarkan investigasi tersebut dilakukan evaluasi. Hasilnya nanti akan kita komunikasikan dengan Kementerian ESDM, khususnya inspektur tambang," ujar Wenas di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Related Post
Sebelumnya, tim penyelamat gabungan dari PTFI, Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD berhasil menemukan dan mengevakuasi lima pekerja dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (6/10). Dua pekerja lainnya juga telah ditemukan dalam kondisi serupa pada 20 September 2025.
Wenas menyampaikan apresiasi kepada tim penyelamat yang telah bekerja keras tanpa lelah dalam kondisi yang sangat menantang. Proses penyelamatan memakan waktu lama karena lokasi yang sulit dan volume material basah yang mencapai sekitar 800 ribu ton.
Saat ini, seluruh aktivitas produksi di tambang Grasberg dihentikan sementara hingga investigasi selesai dan evaluasi dilakukan. Hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar bagi PTFI untuk menentukan langkah selanjutnya dan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait izin operasional tambang.
Tinggalkan komentar