Redaksibengkulu.co.id, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menegaskan bahwa pemanfaatan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur etanol bukanlah isu krusial dan tidak memicu kendala pada kendaraan di Indonesia.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menjelaskan bahwa penerapan BBM campuran etanol telah dikaji dan diimplementasikan di Indonesia, contohnya pada produk Pertamax Green 95 dengan campuran etanol 5%. Bahkan, Brasil telah sukses mengaplikasikan BBM dengan campuran etanol hingga 100%.
"Pada dasarnya, penggunaan hingga E5-E10 seharusnya sudah banyak diadopsi tanpa masalah, karena telah lama diuji coba dan dipelajari di laboratorium," ungkap Kukuh kepada redaksibengkulu.co.id, Senin (13/10/2025).

Related Post
Kukuh menambahkan bahwa mayoritas kendaraan pabrikan Jepang di Indonesia telah siap mengonsumsi BBM dengan campuran etanol 10%, sejalan dengan rencana pemerintah untuk menerapkan E10 tahun depan.
"Untuk E10, rata-rata pabrikan Jepang sudah melakukan uji coba dan tidak menemukan masalah," jelasnya.
Namun, Kukuh menyoroti tantangan utama terletak pada ketersediaan pasokan BBM campuran etanol, yang saat ini terbatas di kota-kota besar. Ia memperkirakan bahwa ketersediaan BBM campur etanol 10% secara merata di seluruh Indonesia baru akan terwujud pada tahun 2029.
"Masalah di Indonesia adalah ketersediaan E10 secara menyeluruh baru akan tercapai pada tahun 2029," pungkasnya.









Tinggalkan komentar