Redaksibengkulu.co.id – Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Nasari Mandiri Syariah resmi menyatakan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam membina koperasi desa, khususnya program Kopdeskel Merah Putih. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Pengurus KSPPS Nasari Mandiri Syariah, Chandra VL Panggabean, seusai Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi di Jakarta, Rabu (25/6/2025). "Keikutsertaan kami memungkinkan peran sebagai ‘bapak asuh’ dan pendamping bagi koperasi desa Merah Putih, baik yang konvensional maupun syariah," tegas Chandra.
Chandra menjelaskan, koperasi desa membutuhkan perlindungan dari praktik-praktik eksploitatif tengkulak dan rentenir yang merugikan perekonomian nasional. "Kami akan bersinergi dengan pemerintah untuk memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat desa," tambahnya. Sejak berdiri pada 2019, KSPPS Nasari Mandiri Syariah terus berkembang pesat, dengan jangkauan yang kini meliputi Aceh, Medan, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Chandra mengungkapkan rencana ekspansi ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Banjarmasin, NTB, Makassar, dan wilayah Indonesia Timur lainnya dalam waktu dekat.

Inovasi digital juga menjadi fokus Nasari Mandiri Syariah. Mereka tengah mengembangkan aplikasi super apps bernama Qarim yang akan terintegrasi dengan bank-bank seperti BSI dan BRI. "Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan layanan terbaik kepada anggota," ujar Chandra. Saat ini, aset koperasi telah mencapai Rp21 miliar, dengan target mencapai Rp150 miliar dalam tiga tahun mendatang.

Related Post
Dukungan pemerintah terhadap KSPPS Nasari Mandiri Syariah juga sangat positif. Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Kementerian Koperasi, Henra Saragih, menilai koperasi ini memiliki potensi besar untuk mengakselerasi transformasi koperasi desa. "Koperasi di Indonesia berkembang pesat, terutama dengan program Kopdeskel Merah Putih. KSPPS Nasari Mandiri Syariah bisa menjadi ‘bapak asuh’ yang efektif dalam transfer pengetahuan dan pelatihan," puji Henra.
Leave a Comment