Redaksibengkulu.co.id – Geger kasus beras oplosan membuat ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, dan Alfamidi menarik sejumlah merek beras dari peredaran. Langkah ini bukan tanpa alasan. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, mengungkapkan adanya ancaman demonstrasi dari berbagai pihak sebagai penyebab utama penarikan tersebut. Ia menekankan, ritel bukanlah produsen beras yang diduga dioplos, dan hanya menjadi korban situasi.
Salah satu ancaman datang dari Aliansi Mahasiswa Anti Mafia Hukum Jawa Barat. Dalam surat yang diterima Aprindo, aliansi tersebut menuntut agar ritel modern tidak lagi memajang beras yang terindikasi oplosan. Ancaman serupa juga datang dari berbagai pihak, termasuk dari kepolisian daerah. Solihin mengaku telah dipanggil beberapa polres dan menerima ancaman aksi demonstrasi di kantor pusat.
"Bayangkan, kami akan tetap memajang beras tersebut dan menghadapi demonstrasi? Bahkan, imbauan dari Satgas Pangan untuk tetap memajang beras pun sulit kami lakukan dalam situasi ini," ungkap Solihin. Ia menambahkan, tekanan juga datang dari Badan Pangan Nasional yang meminta ritel tetap menjual stok beras dan menurunkan harga. Namun, menurut Solihin, penurunan harga tak menyelesaikan masalah, terutama dengan ancaman demo yang membayangi.

Related Post
Situasi ini semakin rumit dengan surat dari Kepolisian Jawa Timur Resor Sampang yang menetapkan 13 syarat untuk pemeriksaan pelaku usaha ritel. Selain dari penegak hukum, tekanan juga datang dari organisasi masyarakat (ormas) yang memberikan ultimatum penarikan beras dalam waktu 72 jam atau akan melakukan aksi massa.
Solihin berharap pemerintah mengambil sikap tegas untuk menyelesaikan masalah ini dan melindungi ritel modern dari ancaman demonstrasi. Ia mendesak Badan Pangan Nasional dan Satgas Pangan untuk memberikan ketegasan agar ritel tidak menjadi sasaran kemarahan masyarakat. Penarikan beras, yang telah dilakukan sejak akhir pekan lalu, akan terus berlangsung hingga situasi kondusif tercipta dan ada jaminan keamanan dari pemerintah.









Tinggalkan komentar